Ekspor Mainan Anak Nasional Tembus Rp 10 Triliun, AS Jadi Pasar Utama

Ekspor Mainan Anak Nasional Tembus Rp 10 Triliun, AS Jadi Pasar Utama
Republika/PrayogiPengunjung melihat beberapa mainan yang dijual pada acara The Jakarta 20th Toys and Comics Fair 2025 di Balai Kartini, Jakarta, Ahad (9/2/2025).

Jakarta,sorotkabar.com -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan industri mainan dalam negeri mencatat surplus neraca ekspor perdagangan internasional dalam lima tahun terakhir. Nilai ekspor pada 2024 mencapai 610 juta dolar AS atau Rp 10 triliun (kurs Rp 16.390).

"Ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus membuktikan ketangguhan industri manufaktur Indonesia di arena internasional. Artinya, di tengah disrupsi ekonomi dunia, industri manufaktur dalam negeri masih terbukti memiliki ketahanan dan daya saing yang kuat di level global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Ia menjelaskan, kinerja sektor industri mainan anak nasional mencatat surplus neraca ekspor dalam lima tahun terakhir. Nilai ekspor pada 2024 meningkat 13,8 persen dibandingkan 2023. Adapun negara tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat, karena masuk dalam rantai pasok global.

Berdasarkan catatan Kemenperin, pada 2020 surplus dari sektor ini mencapai 231 juta dolar AS atau Rp 3,7 triliun. Pada 2021 surplus tercatat sebesar 317 juta dolar AS atau Rp 5,2 triliun, dan pada 2022 mencapai 364 juta dolar AS atau Rp 5,9 triliun.

Selanjutnya, pada 2023 surplus mencapai 292 juta dolar AS atau Rp 4,78 triliun, dan pada 2024 kembali meningkat menjadi 317 juta dolar AS atau Rp 5,2 triliun.

“Negara tujuan ekspor terbesar untuk industri mainan anak nasional adalah Amerika Serikat, yakni sebesar 48 persen dari total ekspor mainan anak Indonesia. Disusul oleh Inggris, Singapura, China, dan Jerman,” ujarnya.

Pada 2024, produk mainan anak buatan Indonesia menyumbang sekitar 2 persen dari total impor mainan anak Amerika Serikat, dengan nilai 289 juta dolar AS atau Rp 4,73 triliun.

Jenis produk unggulan ekspor ke Amerika Serikat antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan block set.

“Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk menembus pasar domestik Amerika Serikat,” kata Menperin.

Salah satu industri mainan anak nasional yang berhasil menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat dan sejumlah negara lain adalah PT Royal Regent Indonesia (RRI) yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah.

Perusahaan yang mulai beroperasi penuh pada November 2023 ini merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong. PT RRI kembali mengekspor produk mainan sebanyak enam kontainer senilai 688.662 dolar AS atau sekitar Rp 11 miliar.

Produk yang diekspor antara lain kursi mainan anak, baju boneka, dan traktor mainan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyatakan bahwa berdasarkan kontribusi ekspor industri mainan anak ke pasar global, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 0,48 persen dan menempati peringkat ke-22 dari 195 negara.

Capaian ini menunjukkan potensi besar industri mainan anak nasional untuk tumbuh lebih kompetitif di pasar internasional dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, industri mainan anak nasional telah menyerap lebih dari 37 ribu tenaga kerja dengan jumlah total 204 unit usaha pada 2024. Rinciannya, terdiri atas 124 industri besar dan menengah, 80 industri kecil, serta 10 sentra IKM mainan anak.

“Sentra IKM mainan anak ini tersebar di berbagai wilayah. Di Jawa Tengah terdapat empat sentra, satu di Jawa Timur, dan lima di Jawa Barat,” ungkapnya.

Pertumbuhan sentra IKM mainan anak serta tingginya nilai ekspor dalam beberapa tahun terakhir turut memperkuat kinerja sektor industri manufaktur nasional secara keseluruhan.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index