Pekanbaru,sorotkabar.com – Menjelang pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dijadwalkan pada Agustus atau September 2025, suhu politik internal partai di Provinsi Riau mulai memanas.
Pada Kamis (12/6/2025), sekelompok kader PPP Riau yang menamakan diri Aliansi Kader Tegakkan Marwah PPP melakukan aksi unjuk rasa, menuntut pemecatan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy (Gus Romi), dengan tudingan telah merusak marwah partai.
Aksi tersebut memantik reaksi dari sejumlah pengurus partai di daerah. Wakil Ketua Organisasi Khusus Kader (OKK) DPW PPP Riau, Husaimi Hamidi, menilai tuntutan terhadap Gus Romi sebagai hal yang tidak tepat.
Ia menyebut, komunikasi politik yang dilakukan oleh Gus Romi menjelang Muktamar adalah hal yang wajar, bahkan juga dilakukan oleh tokoh-tokoh partai lainnya, termasuk Sekjen PPP Mardiono dan Amir Uskara.
"Saya nilai aksi demo ini karena ketidaktahuan rekan-rekan. Bukan hanya Gus Romi yang melakukan kunjungan ke tokoh politik, Mardiono dan Amir Uskara juga ikut," ujar Husaimi, Jumat (13/6/2025).
Husaimi meyakini langkah Gus Romi merupakan bagian dari upaya penyelamatan partai, bukan manuver pribadi.
"Kalau untuk kepentingan pribadi, beliau tidak perlu repot seperti ini. Gus Romi merasa dibesarkan oleh PPP dan ingin mengembalikan kejayaan partai," tambahnya.
Ia juga mengkritik pernyataan Sekretaris DPC PPP Kepulauan Meranti, Taufik, yang meminta kader yang berkomunikasi dengan tokoh politik dipecat. "Ini cara berpikir yang dangkal. Di tingkat nasional, kita butuh strategi menyeluruh untuk menyelamatkan partai," tegas Husaimi.
Lebih lanjut, Husaimi menduga aksi unjuk rasa itu digerakkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan sempit. Ia menyayangkan sikap DPW PPP Riau yang terkesan mendukung aksi tersebut.
"Kalau hanya untuk kepentingan kelompok kecil, jangan korbankan partai. Fokus kita seharusnya membesarkan PPP ke depan," ucapnya.
Senada, Wakil OKK PPP Kota Pekanbaru, Roni Kurniawan, menyebutkan bahwa aksi demo kemarin tidak melibatkan musyawarah internal kader.
"Khusus di Pekanbaru, tidak ada rapat koordinasi sebelum demo. Ini jelas bukan sikap kolektif, tapi agenda segelintir orang," tegasnya.
Menurut Roni, kunjungan Gus Romi ke sejumlah tokoh nasional adalah langkah wajar untuk mencari figur terbaik sebagai Ketua Umum.
"Kita butuh sosok yang bisa membawa PPP kembali ke Senayan. Kritik boleh, tapi jangan rusak soliditas partai," katanya.
Husaimi juga mengingatkan bahwa pemecatan Gus Romi harus melalui mekanisme organisasi yang benar. Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, Gus Romi tidak bisa diberhentikan begitu saja oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum yang hanya ditunjuk melalui Rapimnas, bukan Muktamar.
"PPP sedang terpuruk. Jangan saling menyalahkan, mari cari solusi bersama. Libatkan semua tokoh nasional yang bisa membantu membesarkan partai," tutupnya.
Diketahui, sebelumnya ratusan kader PPP Riau menggeruduk Kantor DPW PPP Riau di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Mereka menuntut pemecatan Gus Romi dengan alasan merusak marwah partai.(*)