Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza setelah Gencatan Senjata Berakhir

Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza setelah Gencatan Senjata Berakhir
Tentara Israel berdiri di dekat truk yang membawa bantuan kemanusiaan sebelum mereka menyeberang ke Jalur Gaza di penyeberangan Erez di Israel selatan. (AP/AP)

Jalur Gaza, sorotkabar.com - Israel memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas, pada Minggu (2/3/2025). 

Keputusan ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyatakan bahwa semua bantuan kemanusiaan Gaza akan dihentikan. 

Sebelumnya, Israel menerima proposal utusan Presiden AS Steve Witkoff, untuk gencatan senjata sementara selama periode Ramadan dan Paskah. Namun, Hamas menolak perpanjangan fase pertama gencatan senjata selama 42 hari, menyebutnya sebagai pemerasan dan kejahatan perang. 

Hamas menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan sandera adalah dengan mematuhi perjanjian yang ada dan memulai negosiasi untuk tahap kedua. 
 

Pada fase pertama gencatan senjata, Hamas membebaskan 33 sandera Israel dan lima warga Thailand sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza. 
 

Fase kedua seharusnya mencakup negosiasi untuk pembebasan 59 sandera yang tersisa, penarikan penuh pasukan Israel, dan penghentian permanen perang. Namun, negosiasi ini belum dimulai, dan Israel menuntut pembebasan semua sandera sebelum menghentikan pertempuran sepenuhnya. 
 

Hamas telah meminta mediator Mesir dan Qatar untuk menekan Israel agar memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan melanjutkan upaya perdamaian. 
 

Situasi tetap tegang, dengan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza yang terkena dampak konflik berkepanjangan.(*)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index