Pekanbaru, sorotkabar.com -- Ekspor minyak sawit Riau yang masuk dalam kategori lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) mengalami penurunan signifikan pada Oktober-November 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Asep Riyadi mengungkapkan, penurunan ini juga terlihat dalam periode kumulatif Januari-November 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor minyak sawit Riau pada Oktober 2024 mencapai USD 1,12 miliar. Namun, pada November 2024, angka ini merosot menjadi USD 907,31 juta, atau turun sebesar USD 215,90 juta.
Secara kumulatif, ekspor minyak sawit Riau selama Januari-November 2024 hanya mencatatkan angka USD 7,91 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai USD 8,82 miliar. Penurunan sebesar USD 917,57 juta ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi sektor minyak sawit Riau.
Meski ekspornya menurun, minyak sawit masih menjadi penyumbang terbesar dalam ekspor nonmigas Riau. Pada periode Januari-November 2024, kontribusinya mencapai 52,79 persen dari total ekspor nonmigas Riau yang tercatat sebesar USD 14,98 miliar.
"Hal ini membuktikan bahwa minyak sawit tetap menjadi tulang punggung perekonomian daerah, meskipun tantangan ekspor global sedang terjadi," ujar Asep.(*)