Prabowo Sampaikan Komitmen Indonesia Bantu WHO Sebesar 30 Juta Dollar AS

Prabowo Sampaikan Komitmen Indonesia Bantu WHO Sebesar 30 Juta Dollar AS
Presiden Prabowo Subianto saat berbicara di sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa (19/11/2024) waktu setempat.

Jakarta,sorotkabar.com - Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan anggaran sebesar 30 juta dollar AS atau Rp 477 miliar (asumsi kurs Rp 15.910) untuk membantu pendanaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat berbicara di sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa (19/11/2024) waktu setempat.

Menurut Presiden, komitmen tersebut merupakan bentuk dukungan Indonesia untuk dunia. "Saya ingin menyampaikan bahwa Indonesia dengan senang hati mendukung upaya-upaya internasional.

Dalam hal ini, kami bersedia memberikan komitmen sebesar 30 juta dollar AS untuk menjembatani kesenjangan pendanaan pada kegiatan WHO," ujar Prabowo dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/11/2024).

"Kami berharap (komitmen) ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pekerjaan mulia yang dilakukan PBB.

Ke depan, G20 harus melanjutkan dampak positifnya," tegasnya. Prabowo pun mengajak organisasi G20 untuk menghasilkan tindakan nyata dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ia mengklaim pada 2022 Indonesia sudah mampu mencapai 50 persen dari target SDGs nasional. Sehingga Prabowo mengajak negara-negara anggota G20 melakukan hal yang sama.

"Kita memerlukan tindakan kolektif dan kita memerlukan upaya kolektif G20. Pilar penting lainnya dalam pembangunan berkelanjutan tentu saja adalah lingkungan hidup," jelasnya.

Tawarkan Potensi Kredit Karbon Indonesia Dalam pemaparannya, Presiden juga menegaskan, keberlanjutan pengembangan energi terbarukan perlu terus didorong untuk menyeimbangkan eksploitasi sumber energi dunia.

Ia mencontohkan, Indonesia yang memiliki salah satu hutan tropis terluas selama ini sudah aktif berkontribusi selama bertahun-tahun untuk mendinginkan dunia.

"Kita dianggap sebagai paru-paru bumi. Namun kita belum melihat janji negara-negara maju untuk memberikan kredit karbon (untuk mengurangi emisi). Ini (kredit karbon) selalu ditawarkan kepada kami," ungkap Prabowo.

"Oleh karena itu, kita memerlukan komitmen berkelanjutan untuk mengimbangi peran hutan kita dalam menjaga suhu global," lanjutnya. Sehingga ia menyatakan, pemerintah Indonesia terbuka bagi prospek kredit karbon.

Indonesia disebutnya memiliki kapasitas penyimpanan karbon terbesar di dunia. "Indonesia terbuka untuk mengoptimalkan prospek kredit karbon Indonesia sebesar 557 juta ton.

Kami juga mempunyai kapasitas penyimpanan karbon terbesar dan kami menawarkannya juga kepada dunia," tambahnya. Adapun sesi ketiga KTT G20 merupakan sesi terakhir dalam rangkaian agenda KTT yang diikuti oleh para kepala dunia yang hadir.

Sebelumnya, para kepala negara telah mengikuti dua sesi pertama KTT G20 yang digelar pada Senin (18/11/2024) waktu setempat.

Sesi pertama mengusung tema "Combating Hunger and Poverty" atau Memerangi Kelaparan dan Kemiskinan. Sementara itu, sesi kedua membahas tema "Combating Hunger and Poverty" atau Reformasi Tata Kelola Institusi Pemerintahan Secara Global. (*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index