Kyiv,sorotkabar.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengindikasikan kesediaannya untuk tidak bergabung dengan aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO), seperti tertera dalam proposal perdamaian dengan Rusia yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pernyataan ini disampaikan Zelensky menjelang pertemuannya dengan utusan AS dan para petinggi Eropa di Berlin, Jerman.
Ia mengatakan, AS, Eropa, dan negara-negara sekutu lainnya dapat memberikan jaminan keamanan yang mengikat secara hukum sebagai alternatif.
“Jaminan keamanan bilateral antara Ukraina dan AS dan jaminan keamanan dari rekan-rekan Eropa, serta negara lainnya seperti Kanada dan Jepang merupakan kesempatan untuk mencegah invasi Rusia lainnya,” ujar Zelensky, mengutip Al Jazeera, Senin (15/12/2025).
Ia menegaskan, menyampingkan ambisi jangka panjang negaranya bergabung dengan NATO menjadi bentuk kompromi dari Ukraina.
Jika terealisasi, langkah ini akan menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Ukraina, yang selama bertahun-tahun berusaha keras untuk bisa masuk menjadi anggota NATO, di tengah tekanan Rusia yang memandang perluasan aliansi tersebut sebagai ancaman terhadap keamanan negaranya.
Meski demikian, Zelensky menegaskan pihaknya tetap menolak tuntutan Rusia untuk menyerahkan sebagian wilayah Ukraina. Ia menekankan komitmennya untuk mencapai perdamaian yang bermartabat dengan Rusia serta mendapat jaminan negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu tidak akan melancarkan serangan baru terhadap Ukraina.(*)