Markas Scam Online Dibongkar Junta Myanmar, 1.746 WNA Ditangkap

Markas Scam Online Dibongkar Junta Myanmar, 1.746 WNA Ditangkap
Markas Scam Online Dibongkar Junta Myanmar, 1.746 WNA Ditangkap

Bangkok,sorotkabar.com –  Pemerintah militer Myanmar secara luas menyiarkan video di televisi pemerintah mengenai tindakan kerasnya terhadap pusat penipuan online di negara itu. Tayangan tersebut memperlihatkan bangunan-bangunan dibuldoser dan penahanan lebih dari 1.000 warga negara asing yang terlibat dalam skema penipuan siber.

Aksi penindakan ini dilakukan setelah Myanmar dikenal sebagai lokasi utama operasi penipuan siber Asia Tenggara yang menargetkan orang-orang di seluruh dunia. Skema ini umumnya dilakukan dengan membangun kepercayaan korban melalui rayuan romantis (scam) dan memikat mereka ke dalam skema investasi palsu. Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan memperkirakan bahwa kegiatan kriminal semacam itu menghasilkan pendapatan tahunan kurang dari US$ 40 miliar bagi geng-geng kriminal internasional.

Laporan yang disiarkan oleh televisi MRTV pada akhir pekan lalu ini memiliki panjang dan detail yang tidak biasa. Hal ini tampaknya mencerminkan keinginan junta militer untuk memublikasikan upayanya setelah berbulan-bulan mendapat publisitas buruk dan tekanan internasional, terutama sejak merebut kekuasaan pada tahun 2021.

Pusat Penipuan Shwe Kokko 
Pihak berwenang baru-baru ini menggerebek dua pusat penipuan online Myanmar terbesar, yaitu KK Park dan Shwe Kokko, yang berlokasi di pinggiran Myawaddy, kota perdagangan di perbatasan dengan Thailand.

Operasi terbaru, yang dimulai pada 18 November 2025 di Shwe Kokko, mengakibatkan penangkapan 1.746 orang asing dalam enam hari, menurut laporan pada hari Senin (24/11/2025), di Myanma Alinn dan surat kabar milik pemerintah lainnya.

Laporan hari Senin juga mencantumkan total 12.586 warga negara asing telah ditahan sejak akhir Januari 2025 dan 9.978 di antaranya telah dideportasi ke negara asal mereka melalui Thailand. Beberapa warga negara asing, dari negara-negara Afrika dan lainnya, dilaporkan ditipu untuk bekerja di pusat-pusat tersebut dan dicegah meninggalkannya.

Pemerintah militer menyita 2.893 komputer, 21.750 telepon seluler, 101 perangkat komunikasi satelit Starlink, 21 router internet, dan sejumlah besar peralatan lain yang digunakan untuk melakukan penipuan daring dan aktivitas perjudian di Shwe Kokko.

Televisi MRTV menyiarkan video harian yang memperlihatkan pasukan keamanan menyisir gedung-gedung tanpa perlawanan. Mereka juga menayangkan rekaman tahanan asing di Shwe Kokko yang dipaksa jongkok dalam barisan.

Video tersebut juga menunjukkan gedung-gedung di KK Park, yang diserbu pada pertengahan Oktober 2025, dihancurkan dengan bahan peledak dan dibuldoser, dengan ratusan komputer hancur tertimpa alat berat.

Meskipun tindakan keras Junta Myanmar penipuan ini sudah dimulai sejak awal September, para kritikus menuduh bahwa dalang operasi penipuan ini masih beroperasi di lokasi lain.

Wilayah Myawaddy dikenal memiliki pengaruh milisi etnis minoritas yang kuat. Beberapa milisi etnis Karen aktif di sana, termasuk Pasukan Penjaga Perbatasan (BGF) yang didukung militer dan Persatuan Nasional Karen (KNU).

BGF mengklaim ikut serta dalam penindakan tersebut, meskipun secara luas diyakini telah memberikan perlindungan bagi para pelaku penipuan di masa lalu. Sementara itu, pemerintah militer mengklaim KNU terkait dengan pusat-pusat penipuan berdasarkan laporan transaksi properti. Namun, kedua kelompok tersebut membantah keras terlibat dalam operasi penipuan tersebut.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index