Tandingi Proposal AS, Eropa Godok Usulan Baru Perdamaian untuk Ukraina

Tandingi Proposal AS, Eropa Godok Usulan Baru Perdamaian untuk Ukraina
Uni Eropa tengah mempersiapkan proposal baru terkait perdamaian Ukraina dan Rusia, untuk menandingi proposal yang sebelumnya diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Brussel,sorotkabar.com - Para pemimpin negara-negara Eropa yang tidak puas dengan usulan Amerika Serikat (AS) terkait penyelesaian perang antara Rusia dan Ukraina, dilaporkan kini tengah menggodok usulan proposal tandingan buatan mereka.

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat (21/11/2025), langkah ini diambil para pemimpin negara-negara menilai usulan AS kurang menguntungkan Ukraina.

Menurut WSJ, para pejabat Eropa kini berupaya membujuk Ukraina agar mendukung rencana alternatif yang dinilai menawarkan persyaratan lebih baik bagi negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky tersebut.

Mengutip Antara, Jumat (21/11/2025) Eropa disebut menargetkan rancangan tersebut sudah bisa rampung dalam beberapa hari ke depan, namun Ukraina belum menyatakan komitmen untuk mengikuti usulan tersebut.

Sebelumnya, Ukraina disebutkan harus bersedia menyerahkan sebagian wilayahnya jika ingin berdamai dengan Rusia. Permintaan ini diketahui tertera dalam proposal negosiasi antara Rusia dengan AS yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, dilansir dari AP News, Jumat (21/11/2025).

Proposal negosiasi tersebut tampaknya akan lebih menguntungkan pihak Rusia. Apalagi sebelumnya Zelensky juga telah menentang ide Trump soal konsesi teritorial.

Dalam proposal juga ada soal larangan Ukraina bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan mencegah perluasan aliansi pada masa depan. Poin yang lagi-lagi menjadi kemenangan signifikan bagi Rusia yang selama ini memandang NATO sebagai ancaman.

Selain itu, Rusia disebutkan juga akan mendapatkan kontrol penuh atas wilayah Donbas timur, meskipun sekitar 14% masih berada di tangan Ukraina. Selain itu, militer Ukraina, yang saat ini berjumlah sekitar 880.000 tentara, akan dikurangi menjadi 600.000.

Perjanjian tersebut dilaporkan akan berlaku selama 10 tahun pertama dan membutuhkan tanda tangan dari Ukraina, AS, Uni Eropa, NATO, dan Rusia.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index