Washington,sorotkabar.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan komunikasi telepon dengan pimpinan Kamboja dan Thailand pada Jumat (14/11/2025) untuk meredakan ketegangan di kawasan perbatasan kedua negara yang belakangan kembali memanas.
Seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan Trump juga menjalin koordinasi dengan Malaysia guna mencari jalan keluar atas eskalasi kekerasan di wilayah tersebut. Meski demikian, pejabat tersebut tidak merinci dengan siapa Trump berbicara.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membenarkan ia telah berdiskusi dengan Trump. Dalam percakapan tersebut, Anwar menegaskan baik Thailand maupun Kamboja telah menarik pasukan mereka dari garis perbatasan, sesuai pendekatan yang diatur dalam Kerangka Perjanjian Perdamaian Kuala Lumpur.
“Saya mengapresiasi keterlibatan Presiden Trump yang turut menghubungi pemimpin Kamboja dan Thailand untuk memastikan perbedaan yang ada dapat diselesaikan secara tertib demi stabilitas dan keharmonisan kawasan,” ujarnya melalui platform X.
Sebelumnya, ketegangan meningkat setelah seorang warga sipil tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam bentrokan di perbatasan Thailand–Kamboja pada Rabu (12/11/2025), hanya beberapa hari setelah Thailand menangguhkan pakta perdamaian. Kamboja lantas mengevakuasi ratusan warga dari Desa Prey Chan menyusul insiden tersebut, menurut keterangan juru bicara provinsi Norng Vuthy, dikutip dari CamboJA News.
Militer Thailand membantah tuduhan pasukannya melakukan penembakan sepihak. Mereka menyatakan bahwa justru tentara Kamboja yang lebih dulu melepaskan tembakan ke wilayah Thailand.
Pasukan Thailand disebut merespons secara terukur sesuai aturan keterlibatan demi mengendalikan situasi, menjaga kedaulatan, dan melindungi keselamatan anggota di lapangan, menurut pernyataan resmi militer melalui Facebook.(*)