Kuala Kurun,sorotkabar.com - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengapresiasi SMAN 1 Kuala Kurun, yang telah menjalankan Program Bank Sampah Barasih (Bagus, Rapi, dan Bersih), yang dinilai berhasil mengajarkan nilai-nilai tanggungjawab bagi para pelajar.
“Saya harap sekolah-sekolah lain juga memiliki program seperti Program Bank Sampah Barasih milik SMAN 1 Kuala Kurun,” ucapnya saat dihubungi awak media dari Kuala Kurun, Selasa.
Politisi Partai NasDem ini menyebut, keberadaan bank sampah sangat bermanfaat karena mengajarkan masyarakat termasuk generasi muda, terkait mengelola, memilah, dan menyalurkan sampah yang bernilai ekonomi.
Dari program bank sampah, tutur pria yang akrab disapa Sigoi ini, masyarakat jadi mengetahui mana sampah organik dan anorganik, sampah yang bernilai ekonomis serta dapat didaur ulang, dan lainnya.
Terlebih bank sampah tidak hanya tentang ekonomi dan keuntungan semata, namun juga tentang menanamkan budaya hidup bersih dalam diri masyarakat khususnya generasi muda.
“Kebersihan itu erat kaitannya dengan kesehatan. Jadi kita harus tanamkan sejak dini gaya hidup bersih kepada generasi muda,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan I, yang meliputi Kecamatan Sepang, Mihing Raya, dan Kurun ini.
Sebelumnya, SMAN 1 Kuala Kurun menjalankan program Bank Sampah Barasih, di mana para siswa belajar kebersihan tidak hanya soal membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan ekonomi.
Kepala SMAN 1 Kuala Kurun Batuah dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Senin (3/11), mengatakan dengan pelaksanaan Program Bank Sampah Barasih, sekolah berhasil mengelola sampah secara produktif sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi warganya..
?Dalam pelaksanaannya, sekolah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP) Gumas untuk membentuk Bank Sampah Barasih dan tim pengelola kompos bernama Baguna.
Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada kebersihan, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dan peduli lingkungan kepada seluruh siswa.
“Melalui bank sampah dan tim kompos ini, kami berharap budaya bersih dan peduli lingkungan dapat tumbuh kuat dalam diri peserta didik," demikian Batuah. (*)