Jakarta,sorotkabar.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mencatat realisasi penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara nasional mencapai 564,6 ribu ton hingga 30 Oktober 2025. Capaian ini menjadi indikator penting dari penguatan intervensi negara guna menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
Pemerintah melalui Bapanas menegaskan pengendalian harga akan terus diperkuat agar fluktuasi di pasar tetap terkendali. Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman menyampaikan, harga beras sudah mulai turun di sebagian besar wilayah Indonesia. Ia memastikan pemerintah tidak akan berhenti pada capaian saat ini dan terus memperkuat fungsi pengawasan di lapangan.
“Harga beras sudah turun, tetapi kita tidak boleh puas. Insya Allah kontrolnya jauh lebih ketat nanti ke depan. Pemerintah harus menjadi pengendali,” kata tokoh yang juga bertugas sebagai Menteri Pertanian itu, di Jakarta, dikutip Sabtu (1/11/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras sampai minggu keempat Oktober mencapai 225 kabupaten/kota. Angka ini naik 25,69 persen dibandingkan minggu pertama Oktober. Dari total 38 provinsi, 33 provinsi mengalami penurunan harga, sementara hanya lima provinsi mencatat kenaikan. Penurunan tertinggi terjadi di Papua Selatan dengan depresiasi harga 1,56 persen.
Data BPS juga menunjukkan, harga beras medium secara nasional turun 1,65 persen dibandingkan September 2025, dan harga beras premium turun 0,69 persen pada periode yang sama. Penurunan ini terjadi seiring meningkatnya suplai beras ke pasar serta efektivitas operasi pasar SPHP oleh Bulog.
Bapanas menurunkan tim pengawasan hingga ke wilayah timur Indonesia untuk memastikan distribusi dan harga berjalan sesuai mekanisme pasar. “Kami sudah turunkan tim ke lapangan, termasuk ke Papua dan Sorong. Kami berkoordinasi dengan Kapolri dan jajaran Dirkrimsus di setiap provinsi untuk memastikan pengawasan berjalan efektif,” kata Amran.
Pemerintah memastikan ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi aman. Perum Bulog mencatat stok beras mencapai 3,912 juta ton, terdiri atas 3,754 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan sisanya stok komersial. Dari total itu, CBP yang sudah disalurkan ke masyarakat melalui berbagai program, termasuk operasi pasar dan bantuan pangan, telah mencapai 1,004 juta ton hingga 30 Oktober.
Amran menegaskan upaya stabilisasi harga pangan akan terus dilakukan secara simultan melalui penguatan distribusi, pengawasan harga, dan ketersediaan pasokan di tingkat daerah. Bapanas bersama Bulog dan Satgas Pangan terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar pasokan aman dan harga terjaga stabil di seluruh provinsi.(*)