Malaysia Tegas Larang Ekspor Tanah Jarang Demi Lindungi Sumber Daya

Malaysia Tegas Larang Ekspor Tanah Jarang Demi Lindungi Sumber Daya
Bendera Malaysia berukuran besar terlihat di salah satu gedung pemerintah Malaysia untuk memperingati Hari Kebangsaan ke-68 di Dataran Putrajaya, Malaysia, 31 Agustus 2025. (Antara/Antara/beritasatu)

Kuala Lumpur,sorotkabar.com –  Pemerintah Malaysia menegaskan akan tetap melarang ekspor tanah jarang mentah guna melindungi sumber daya nasional, meskipun baru saja menandatangani kesepakatan mineral penting dengan Amerika Serikat pekan ini.

Dalam pernyataannya di parlemen, Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz membantah tuduhan bahwa negaranya akan membuka ekspor mineral penting ke AS demi keuntungan jangka pendek.

“Kita tidak ingin lagi menjadi negara yang hanya menggali dan mengirim bahan baku murah seperti dulu,” tegas Tengku Zafrul.

Ia menambahkan bahwa Malaysia justru berkomitmen untuk mendorong investasi asing dan transfer teknologi dalam sektor penambangan serta pengolahan tanah jarang agar nilai tambah dapat dirasakan di dalam negeri.

“Kebijakan kami bukan untuk menutup perdagangan selamanya, tetapi mencegah ekspor bahan mentah yang belum diolah. Kami ingin Malaysia menikmati nilai tambah dari sumber daya ini,” ujarnya.

Menurut data pemerintah, Malaysia memiliki deposit tanah jarang sekitar 16,1 juta metrik ton, namun masih kekurangan teknologi untuk menambang dan mengolahnya secara mandiri. Material tanah jarang dikenal sebagai komponen vital dalam industri teknologi tinggi, termasuk kendaraan listrik (EV), semikonduktor, dan rudal pertahanan.

Sebelumnya, Reuters melaporkan, Malaysia tengah bernegosiasi dengan Tiongkok terkait kerja sama pemrosesan tanah jarang. Dana kekayaan negara Khazanah Nasional bahkan disebut akan bermitra dengan perusahaan Tiongkok untuk membangun kilang pemrosesan di Malaysia.

Di sisi lain, Amerika Serikat baru saja menandatangani perjanjian kerja sama mineral penting dengan Malaysia dan Thailand dalam kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Kuala Lumpur pada Minggu lalu. Kesepakatan ini bertujuan untuk mendiversifikasi rantai pasokan mineral penting global, di tengah meningkatnya persaingan dengan Tiongkok.

Dalam pernyataan bersama, Malaysia dan AS menyepakati untuk tidak memberlakukan larangan atau kuota ekspor terhadap mineral penting maupun unsur tanah jarang yang dikirim ke Amerika Serikat.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk mengurangi tarif perdagangan terhadap Tiongkok menjadi 47% dari sebelumnya 57%, sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan dagang antara kedua negara.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index