Yogyakarta,sorotkabar.com - Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Tri Melasari menegaskan, pentingnya penambahan jumlah kapal ternak guna meningkatkan efisiensi distribusi sapi antarpulau di Indonesia.
“Perlu peningkatan dan perluasan jumlah armada serta rute kapal ternak untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga sapi di Indonesia,” ujar Tri saat Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Peternakan di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta, Sabtu (25/10/2025).
Dalam disertasinya berjudul Efektivitas Keberadaan Kapal Ternak Camara Nusantara dan Penerapan Prinsip Kesejahteraan Ternak dalam Distribusi Ternak Sapi di Indonesia, Tri menyoroti peran penting kapal ternak dalam menekan penyusutan bobot sapi selama proses pengangkutan antarpulau.
Penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan kapal ternak mampu menurunkan tingkat penyusutan bobot sapi dari 15%-22% menjadi rata-rata 6,27%.
Menurutnya, penurunan bobot sapi selama perjalanan disebabkan oleh dua faktor utama, ekskresi feses dan urin, serta kehilangan cairan tubuh akibat stres selama perjalanan.
“Sebelum ada kapal ternak, pengangkutan sapi menggunakan kapal kargo yang tidak memperhatikan kesejahteraan hewan. Akibatnya, susut bobot bisa mencapai lebih dari 20%,” jelasnya.
Saat ini, jumlah kapal ternak Camara Nusantara (CN) masih terbatas, hanya enam unit, sehingga belum mampu melayani seluruh wilayah pengiriman sapi di Indonesia.
Kapal CN-5, misalnya, sudah dilengkapi tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari dokter hewan dan paramedis. Pemeriksaan ternak dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, untuk memastikan kesehatan serta mendeteksi potensi gangguan selama pelayaran.
“Dengan penerapan prinsip kesejahteraan ternak, tingkat susut bobot bisa ditekan. Secara ekonomi, ini sangat menguntungkan bagi peternak dan pelaku usaha,” ujar Tri.
Tri menambahkan, untuk memperluas jangkauan distribusi ternak, pemerintah perlu dukungan investasi dari sektor swasta dalam pengadaan kapal baru. Upaya tersebut, katanya, tidak hanya memperlancar distribusi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan ketersediaan daging sapi.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dengan sinergi semua pihak, sistem transportasi ternak di Indonesia akan jauh lebih baik,” pungkasnya.(*)