Jakarta,sorotkabar.com – Pemerintah tengah memfinalisasi penyaluran dana untuk program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membahas hal tersebut bersama Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono serta Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN sekaligus COO BPI Danantara, Dony Oskaria, di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025).
Purbaya menjelaskan, pertemuan ini difokuskan untuk memastikan kejelasan mekanisme pendanaan agar proses penyaluran dana berjalan lancar.
“Kita mau lihat bentuk finalnya seperti apa sih Kopdes Merah Putih, apakah seperti yang sudah diputuskan selama ini. Kita mau lihat hitam putihnya seperti apa, sehingga penyaluran uangnya bisa clear (tuntas),” ungkap Purbaya.
Ia mengungkapkan, alokasi dana untuk program Kopdes Merah Putih tahun ini telah disiapkan sebesar Rp 16 triliun dari APBN 2025. Selain itu, tersedia pula opsi pembiayaan lain melalui dana likuiditas sebesar Rp 200 triliun yang telah ditempatkan pemerintah di Bank Himbara dan bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan koperasi.
“Kita sudah taruh uang yang Rp 200 triliun tadi kan (di Himbara), kalau mau di-switch, kalau mereka siap ya bisa diambil, dengan otomatis bunga yang kita charge ke bank, kalau uangnya dipakai untuk koperasi merah putih menjadi 2%,” jelas Purbaya.
Seusai rapat, Menkop Ferry Juliantono dan Dony Oskaria menyampaikan bahwa koordinasi dengan Kemenkeu merupakan bagian dari rapat rutin untuk memastikan progres program Kopdes Merah Putih berjalan sesuai rencana.
Ferry menjelaskan, salah satu fokus utama pembahasan kali ini adalah pendanaan pembangunan fisik koperasi, termasuk gudang, gerai, dan sarana penunjang di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan seluruh pembangunan rampung pada Maret 2026.
“Kami tadi sudah menyelaraskan dan sudah ada kesepakatan untuk proses pencairan dari bank Himbara kepada pelaksanaan pembangunan fisik, gudang, gerai, dan sarana penunjang lainnya untuk Koperasi Desa Merah Putih,” kata Ferry.
Ia menambahkan, pemerintah melalui Himbara telah menyiapkan fasilitas kredit hingga Rp 3 miliar bagi setiap koperasi, mencakup biaya investasi fisik sekaligus modal kerja.
Sementara itu, Dony Oskaria menegaskan bahwa Danantara, melalui anak usahanya PT Agrinas Pangan Nusantara, akan berperan dalam pembangunan gudang koperasi di berbagai daerah.
“Kita sudah lanjut tinggal tahap pembangunan fisik yang akan segera dilakukan sesuai dengan yang kita harapkan. Koperasi ini nanti menjadi mesin motor pertumbuhan ekonomi kita ke depannya. Jadi sudah tinggal menunggu proses pembangunan koperasi,” tutur Dony.(*)