Bulog Tanjungpinang Serap 10 Ton Jagung Petani Lokal

Bulog Tanjungpinang Serap 10 Ton Jagung Petani Lokal
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq di Tanjungpinang, Senin(antara)

Tanjungpinang, Kepri,sorotkabar.com - Kantor Bulog Cabang Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyerap sebanyak 10 ton jagung pipil dari petani lokal dalam sebulan terakhir, berdasarkan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Dari Kota tanjungpinang tiga ton, Kabupaten Bintan tiga ton, dan Kabupaten Lingga empat ton," kata Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq di Tanjungpinang, Senin.

Arief menyebut Bulog secara nasional mendapatkan penugasan menyerap jagung dan beras, sebagai bagian dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Namun, khusus wilayah kerja Tanjungpinang, kata dia, Buloh hanya menyerap gabah jagung yang dikawal oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerja sama dengan petani lokal.

"Kepri bukan termasuk sentra pertanian, jadi tak ada target penyerapan gabah beras yang dikawal langsung TNI," ungkapnya.

Arief menyampaikan harga jagung yang diserap dari petani disesuaikan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

Saat ini stok jagung tersebut disimpan di gudang Bulog di Tanjungpinang dan Lingga, sambil menunggu regulasi dari Bapanas RI terkait penyalurannya.

"Di beberapa wilayah sudah jalan, tapi kita belum. Pemanfaatan jagung pipil untuk pakan ternak ayam hingga bebek," ungkapnya.

Arief memastikan jagung SPHP yang dibeli Bulog Tanjungpinang berkualitas baik, berdasarkan hasil pengecekan ketat yang dilakukan jajarannya.

Jagung pipil langsung dibeli dari petani usai panen, lalu dibersihkan dan dikemas ke dalam karung.

"Ada standarnya, kadar air maksimal 14 persen, dan kadar alfatoksin 50 ppb," ucapnya.

Ia menambahkan jagung tersebut bisa disimpan dalam jangka waktu satu tahun, dengan perawatan rutin untuk mencegah hama yang dipengaruhi suhu dan kelembapan ruangan/gudang penyimpanan.

Bulog rutin melakukan monitoring per minggu guna memastikan kualitas kondisi jagung tetap aman dan baik.

"Kalau ada hama dengan tingkat sedang, langsung kita lakukan fumigasi atau penyemprotan gas atau asap beracun guna membasmi hama tersebut," sebut Arief.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index