Sampit, sorotkabar.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim),Kalimantan Tengah mendesak percepatan pemerataan jaringan listrik di wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, karena dinilai sebagai kebutuhan dasar yang fungsinya vital dalam menopang hampir semua aktivitas kehidupan masyarakat.
"Kami berharap jaringan listrik juga segera menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, agar tidak ada lagi desa yang tertinggal dari sisi infrastruktur dasar," kata Anggota DPRD Kotim Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Ia menyampaikan, dari kegiatan reses anggota DPRD Dapil IV DPRD Kotim yang dilaksanakan di Kecamatan Cempaga Hulu, tepatnya Desa Bukit Batu belum lama ini, diketahui bahwa dua desa setempat masuk rencana strategis atau roadmap perluasan jaringan listrik oleh PLN.
Dua desa yang terdiri dari Selucing dan Tumbang Koling itu pun masuk dalam roadmap PT PLN UP2K Kalteng, sebagai upaya memperluas jaringan listrik hingga ke wilayah pedalaman Kotim pada 2025, dan saat ini prosesnya masih berjalan.
Kabar ini pun disambut gembira oleh pihaknya, karena menandakan bahwa akan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat yang juga diharapkan berimbas pada peningkatan kesejahteraan. Aktivitas warga akan lebih mudah, dan potensi usaha kecil bisa tumbuh dengan baik
"Alhamdulillah, kami sebagai wakil rakyat sangat bersyukur karena setelah sekian lama, akhirnya jaringan listrik PLN akan segera masuk ke Desa Selucing dan Tumbang Koling. Listrik ini merupakan hak dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Meski begitu, ia juga mengungkapkan masih terdapat sejumlah wilayah di Kecamatan Cempaga Hulu yang belum teraliri listrik. Di antaranya dua RT di Desa Pundu serta Dusun Katari di Desa Keruing.
Oleh karena itu, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap agar pemerataan jaringan listrik ini bisa menjangkau wilayah lainnya juga di Kotim, khususnya wilayah yang disebutkan di atas, agar tidak ada lagi desa yang tertinggal dari sisi infrastruktur dasar.
Setelah jaringan PLN sepenuhnya beroperasi, masyarakat bisa memanfaatkan energi listrik untuk kegiatan produktif seperti usaha rumahan, pengolahan hasil pertanian, dan fasilitas pendidikan.
"Kalau listrik sudah stabil, anak-anak bisa belajar lebih nyaman, usaha bisa berkembang, dan desa akan semakin maju. Ini sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan di Kotim," tandasnya.
Sementara itu, Camat Cempaga Hulu, Gusti Mukafi, menyampaikan sebelum jaringan PLN masuk, penduduk di desa-desa tersebut masih mengandalkan penerangan dari pembangkit listrik desa dan panel surya. Akan tetapi daya yang dihasilkan terbatas dan sangat dipengaruhi kondisi cuaca, sehingga kehadiran jaringan listrik PLN memang sudah dinanti-nantikan masyarakat setempat.
Ia juga membeberkan, proses pembangunan jaringan PLN di wilayahnya terus berjalan. Namun, salah satu hambatan yang yang sebelumnya menghambat, yaitu izin melintas kabel PLN yang melalui kawasan perusahaan.
Di mana untuk Desa Tumbang Koling, izin melintas kabel PLN sudah keluar dari PT BHL. Sedangkan untuk Desa Selucing, masih menunggu izin dari pihak BGA Group.
"Kami mohon dukungan DPRD dan pemerintah daerah, agar prosesnya bisa dipercepat," demikian Gusti Mukafi.(*)