Pekanbaru,sorotkabar.com – Inovasi literasi di Riau kian berkembang. Perpustakaan Soeman HS, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, resmi menghadirkan layanan peminjaman buku secara online. Program baru ini diperkenalkan ke publik saat Festival Literasi Riau 2025, Rabu (1/10/2025), dan memungkinkan pemustaka memesan buku secara daring, kemudian dijemput menggunakan kurir dan dikembalikan dengan cara serupa.
Koordinator Tim IT Dispersip Riau, Adinda Fiandini, menjelaskan, layanan ini dirancang untuk mempermudah masyarakat mengakses koleksi perpustakaan tanpa harus datang langsung ke lokasi.
“Sekarang koleksi Perpustakaan Soeman HS bisa dicek secara online. Teman-teman cukup membuka website pustaka.riau.go.id, pilih buku yang diinginkan, masukkan nomor anggota, lalu buku bisa langsung dijemput oleh ojek online atau kurir. Sistem ini berbasis website, jadi tidak perlu mengunduh aplikasi,” ujar Adinda kepada Goriau di Soeman HS, Rabu.
Adinda menambahkan, pemustaka tetap harus memiliki kartu anggota yang sah. Pengecekan online akan memastikan buku yang ingin dipinjam tersedia dan pemustaka memenuhi syarat. Ada beberapa kategori keanggotaan: pelajar, mahasiswa, dan umum. Untuk anggota umum, ada pembatasan berdasarkan domisili, misalnya KTP di luar Provinsi Riau biasanya tidak bisa meminjam buku, kecuali memiliki surat domisili di Pekanbaru.
“Inovasi ini terinspirasi dari kunjungan kerja kami ke Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan DKI Jakarta tahun 2024. Di sana sistem peminjaman online sudah lebih dulu diterapkan. Kami menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat Riau, termasuk opsi penjemputan dan pengembalian lewat kurir,” tambahnya.
Sistem ini juga mempertahankan aturan peminjaman tradisional. Setiap anggota bisa meminjam maksimal dua buku untuk durasi tujuh hari kerja. Tanggal merah tidak dihitung dalam perhitungan pengembalian. “Kalau terlambat mengembalikan, yang kami terapkan bukan denda uang, tapi skorsing. Artinya, jumlah hari keterlambatan akan menambah waktu skorsing pemustaka sebelum bisa meminjam buku lagi,” jelas Adinda.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Indra, menambahkan, layanan peminjaman online ini juga memberi peluang bagi pembaca untuk dapat membaca buku secara fisik milik perpustakaan di kediaman pribadi.
“Kami memberi kesempatan bagi mereka yang tidak punya waktu datang ke pustaka, tapi membutuhkan literatur. Pustakawan juga bisa mengelola buku secara online. Tujuannya, tentu saja, meningkatkan kebiasaan membaca di masyarakat, sekaligus mempermudah akses ke informasi dan ilmu pengetahuan,” ujar Indra.
Menurut Indra, inovasi ini diharapkan mampu menarik lebih banyak generasi muda untuk memanfaatkan perpustakaan. Fasilitas ini juga mendukung strategi literasi berbasis inklusi sosial, dengan akses terbuka bagi pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
“Melalui layanan ini, kami ingin membaca menjadi kegiatan yang nyaman dan menyenangkan. Harapannya, semakin banyak yang membaca, kreativitas dan pengetahuan masyarakat juga akan meningkat,” kata Indra.
Festival Literasi Riau 2025 sendiri menampilkan beragam kegiatan edukatif, mulai dari bedah buku, talk show, seminar, hingga lomba literasi. Peminjaman buku online menjadi salah satu inovasi yang mendapat sorotan pengunjung, terutama generasi muda.
Indra menuturkan, meski layanan ini baru diluncurkan, respon masyarakat cukup positif. Banyak pengunjung mengapresiasi kemudahan akses dan fleksibilitas pengembalian buku.
“Kalau dulu, orang harus datang langsung ke perpustakaan dan menunggu antrean, sekarang tinggal klik, verifikasi keanggotaan, dan buku bisa dijemput. Sistem ini memudahkan, terutama bagi yang punya mobilitas tinggi atau berdomisili jauh dari perpustakaan,” jelasnya.
Selain itu, sistem ini diharapkan bisa mendorong literasi digital di kalangan masyarakat. Pemustaka tidak hanya belajar membaca, tetapi juga terbiasa memanfaatkan teknologi untuk mengakses informasi.
“Dengan integrasi teknologi, kami ingin literasi tidak lagi terbatas pada fisik perpustakaan, tapi bisa diakses dari mana saja. Inovasi ini sejalan dengan semangat Festival Literasi Riau, yaitu mendorong budaya membaca yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tutup Indra.
Dengan hadirnya layanan peminjaman buku online, Perpustakaan Soeman HS semakin menegaskan posisinya sebagai pusat literasi yang modern, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Inovasi ini diharapkan menjadi model bagi perpustakaan daerah lain di Indonesia, sekaligus menguatkan Riau untuk menciptakan generasi gemar membaca dan cerdas informasi.(*)