Bantaeng,sorotkabar.com - Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap tiga anak buah kapal (ABK) KLM Asia Mulia GT 41, kapal pengangkut ternak kerbau yang tenggelam di perairan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Hingga hari kelima pencarian, Senin (23/6/2025), keberadaan ketiga korban belum ditemukan.
Kapal nahas itu mengangkut delapan orang ABK dan 57 ekor kerbau saat bertolak dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur menuju Pelabuhan Bunge, Kabupaten Jeneponto.
KLM Asia Mulia dilaporkan tenggelam seusai ditabrak kapal besi pada Kamis (19/6/2025), sekitar pukul 04.00 Wita.
Kepala Basarnas Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, menjelaskan, pencarian diperluas hingga 206 nautical mile (nm) melibatkan empat tim search and rescue unit (SRU).
“SRU 1 menggunakan KN SAR Kamajaya ke arah barat. SRU 2 dan 3 menggunakan RIB dari Bantaeng dan Syahbandar, sedangkan SRU 4 menyisir daratan sekitar Jeneponto sambil menyebar informasi kepada warga,” ujar Arif.
Pada hari keempat pencarian, tim SAR menemukan serpihan balok kapal yang diduga kuat berasal dari KLM Asia Mulia. Penemuan ini memberi harapan bahwa tiga korban hilang masih bisa ditemukan.
“Kami temukan balok kapal yang dicurigai bagian dari KLM Asia Mulia. Semoga ini menjadi petunjuk penting agar ketiga korban segera ditemukan dalam kondisi selamat,” lanjut Arif.
Korban selamat KLM Asia Mulia yang tenggelam, Asrul (L/41), Ebit (L/30), Pence (L/31), Laki (L/32), dan Supri (L/25).
Korban yang masih dalam pencarian, yaitu Supriadi Nunung (L/46) yang merupakan nahkoda, Asdar (L/52) yang juga kepala kamar mesin, dan Aldi (L/27), seorang kelasi.
Insiden tersebut bermula ketika KLM Asia Mulia sedang berlayar di jalur pelayaran padat dan ditabrak kapal besi dari arah berlawanan, menyebabkan kapal kayu pengangkut kerbau itu terbalik dan tenggelam. Sebagian besar kerbau juga dilaporkan hilang atau tenggelam.(*)