Pilihan Kerja di 8 Negara dengan Gaji Fantastis, Ribuan WNI Siap Mengadu Nasib

Senin, 16 Juni 2025 | 21:28:12 WIB
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) secara resmi melepas 5.000 pekerja migran ke delapan negara tujuan.

Jakarta,sorotkabar.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) secara resmi melepas 5.000 pekerja migran ke delapan negara tujuan. Acara hajatan ini digelar secara simbolis di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2025), dengan kehadiran Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, serta 100 pekerja migran yang diberangkatkan langsung.

Menteri Karding menyatakan program ini bertujuan mengatasi pengangguran dan kemiskinan dalam negeri. “Kadin berupaya membantu pemerintah mengurangi pengangguran, memperkuat ekonomi nasional dan keluarga melalui devisa,” ujarnya.

Ia menambahkan pengiriman ini juga merupakan investasi sumber daya manusia. Adanya transfer of knowledge, transfer of skill, pengalaman, dan jejaring dari pekerja yang bekerja di luar negeri akan meningkatkan kompetensi nasional.

Peserta ditempatkan di Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Slovakia, Turki, dan Republik Dominika. Gaji minimal ditetapkan Rp?20 juta per bulan. “Contoh: pekerja di Arab sudah mendapatkan minimal Rp?20 juta, padahal kalau di Jakarta butuh empat bulan untuk mencapai angka tersebut,” jelas Karding.

Masa kerja pekerja migran ini rata-rata 3 tahun dan dapat diperpanjang lagi. Mereka di antaranya berasal dari sektor perawat, hospitality, logam, konstruksi, teknik, dan pertanian.

P2MI menargetkan pengiriman sekitar 400.000 pekerja migran sepanjang tahun 2025. Karding berharap Kadin dapat berkontribusi aktif untuk mencapai target tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, menyoroti manfaat ganda dari program ini. Menurutnya, pekerja migran tak hanya memperoleh penghasilan, tetapi juga pengalaman dan jaringan yang bisa memperkuat usaha dalam negeri. “Sambil membawa devisa, mereka juga membawa keahlian dan jaringan yang menjadi aset luar biasa,” paparnya.

Anindya pun berharap pengusaha Tanah Air terlibat lebih jauh, mulai dari pelatihan, sertifikasi profesi, hingga penyerapan tenaga kerja migran setelah kembali ke Indonesia. “Kadin dapat berpartisipasi di pelatihan, sertifikasi, penempatan, bahkan pemberdayaan,” tuturnya. (*) 

Terkini