Anies hingga Gus Ipul Tak Berminat, Amran Berpeluang Jadi Ketum PPP?

Jumat, 30 Mei 2025 | 21:17:07 WIB
Ilustrasi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (Antara/Syaiful Arif)

Jakarta,sorotkabar.com – Satu per satu tokoh eksternal yang sempat muncul dalam bursa bakal calon ketua umum PPP menyatakan tidak berminat untuk mencalonkan diri pada Muktamar PPP 2025.

Salah satunya mantan KSAD Dudung Abdurachman.

“Saya tidak berminat, saya belum mau berpolitik,” kata Dudung kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

Nama Dudung muncul dalam bursa bakal calon ketua umum PPP bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sempat dijagokan. Tetapi, ketiga tokoh itu tidak berminat.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy alias Rommy selama ini gencar membujuk tokoh-tokoh eksternal partainya untuk maju menjadi calon ketua umum PPP.

Rommy menilai PPP butuh sosok pemimpin yang kuat secara posisi dan logistik agar bisa kembali berjaya, lolos ke Senayan.

Menurutnya, ketua umum PPP ke depan harus seorang tokoh sekaligus tauke atau pengusaha.

“Hari ini ketokohan saja tidak tidak cukup,” kata Rommy dalam sebuah program podcast di Youtube.

Rommy mengatakan dirinya sudah pernah menawarkan jabatan ketua umum PPP kepada Anies Baswedan yang juga sahabatnya sejak muda di Yogyakarta. Tetapi, Anies belum tertarik masuk politik praktis atau bergabung dengan partai politik.

“Saya sudah bicara dengan Mas Anies, dan Mas Anies mengatakan tidak tertarik,” ujarnya.

Begitu juga dengan Gus Ipul yang dinilai mumpuni karena sekarang menjabat sebagai menteri sosial sekaligus sekretaris jenderal PBNU.

Menurut Rommy, Gus Ipul langsung “mundur” saat mendengar nama Amran Sulaiman dimunculkan dalam bursa calon ketua umum PPP. 

“Ini bukan kelas saya,” kata Rommy meniru ucapan Gus Ipul.

Amran Sulaiman sampai saat ini belum berbicara kepada publik terkait namanya dijagokan sebagai bakal calon ketua umum PPP. Namun, Rommy memastikan komunikasi dengan Amran masih terus dilakukan.

Rommy menyebut Amran sebagai sosok ideal yang memenuhi dua kriteria tersebut dibutuhkan untuk menjadi ketua umum PPP.

“Pak Amran adalah tokoh sekaligus tauke. Saya berkali-kali meyakinkan beliau, bahkan sampai ke Makassar,” kata Rommy.

Amran dikenal punya relasi kuat dengan konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang masih berpengaruh dalam perpopitikan Indonesia. Hal ini menjadi nilai tambah bagi Amran. 

Namun, Amran bisa saja terganjal maju karena dia bukan kader PPP. Dalam AD/ART PPP disyaratkan calon ketua umum harus dari internal partai. Jadi harus ada pengubahan aturan agar dia bisa maju.

PPP juga memunculkan beberapa sosok dari internal untuk maju sebagai calon ketua umum dalam Muktamar ke-10 pada September 2025, seperti Sekjen PPP Arwani Thomafi dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasien Maimoen. Tetapi, mereka bukan tauke.(*) 
 

Terkini