Jakarta, sorotkabar.com – Langkah Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2029 dinilai sebagai strategi politik demi mengamankan posisi dan peran di pemerintahan.
Peneliti utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, menilai Partai Golkar sedang mengambil langkah pragmatis demi menjaga eksistensinya dalam lingkar kekuasaan. Menurutnya, pernyataan dukungan dua periode kepada Prabowo lebih berorientasi pada kepentingan elite ketimbang membangun regenerasi partai.
"Jika ungkapan mendukung Prabowo dua periode dianggap bisa menjaga soliditas koalisi besar pendukung pemerintah dan mengamankan posisi Golkar, khususnya Ketua Umumnya, maka urusan mencetak kader untuk pilpres tak perlu dikedepankan, paling tidak untuk saat ini," ujar Zuhro, Minggu (4/5/2025).
Zuhro menilai, manuver Bahlil terlalu terburu-buru karena Pilpres 2029 masih jauh. "Tapi itulah politik. Karena politik di tataran praksis terkait langsung dengan kepentingan dan kekuasaan," tambahnya.
Ia menyayangkan sikap tersebut karena sebagai partai besar, Golkar seharusnya mampu mengusung kader internal dalam kontestasi nasional mendatang. Terlebih, ketentuan ambang batas pencalonan presiden kini telah dihapuskan.
"Partai Golkar sudah punya basis massa dan konstituen yang jelas. Sistem kaderisasi dan promosi kader pun seharusnya bisa dilakukan secara profesional dan akuntabel. Jadi, tak perlu diragukan," sambungnya.
Sebelumnya, Bahlil menegaskan bahwa Partai Golkar mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga akhir masa jabatan. Ia bahkan membuka peluang bila keduanya ingin melanjutkan ke periode kedua.
"Kalau kita mah bukan sinyal lagi, sejak munas sudah saya pidato kok. Kita mengawal pemerintahan Pak Prabowo sama Mas Gibran sampai selesai," kata Bahlil saat menghadiri acara di sebuah hotel di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025) malam.
"Sampai selesainya kapan? Sampai selesai. Pak Prabowo mau selesainya kapan, itu selesai. Kalau mau dua periode, mau berapa, kita bicarain, tidak ada masalah," lanjutnya.
Bahlil juga menyinggung bahwa Prabowo merupakan bagian dari keluarga besar Golkar, sehingga wajar jika partai beringin terus memberikan dukungan penuh kepada Presiden ke-8 tersebut. (*)