Dicurigai Rapat di Kantor Bupati Kuansing untuk Menangkan Satu Paslon Pilkada, ini Kata Forum Camat

Minggu, 24 November 2024 | 16:56:04 WIB
Pendukung dari dua Paslon Pilkada Kuansing geruduk dan blokir kantor Bupati Kuansing, Minggu (24/11/2024) 

Kuansing, sorotkabar com - Massa yang diduga dari pendukung Paslon masih bertahan di Kantor Bupati Kuansing, Minggu (24/11/2024).

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito pun langsung turun ke lokasi untuk menenangkan warga.

Warga mencurigai Pj Sekda Kuansing mengumpulkan para pejabat, Camat dan Kades untuk memenangkan salah satu Paslon.

Sementara itu Ketua Forum Camat Kuansing Risman Ali membantah jika rapat yang dipimpin oleh Pj Sekda itu adalah pengerahan Camat dan Kades untuk memenangkan salah satu Paslon.

Risman Ali mengatakan bahwa rapat yang dihadiri sejumlah pejabat, seperti Inspektorat, Dinsos Pemdes hingga Satpol PP adalah rapat koordinasi untuk kelancaran Pilkada.

"Dalam rapat itu membahas bagaimana persiapan Camat hingga Kades dalam mendukung kelancaran Pilkada. Terlebih saat ini sejumlah desa dalam kondisi banjir," ujar Risman.

Dalam rapat tersebut Inspektorat dan Dinsos Pemdes membahas teknis penggunaan dana desa dalam bencana alam yang menyebabkan situasi darurat.

Kapolsek Perhentian Raja Kampar Imbau Masyarakat Tolak Politik Uang Saat Pilkada

Kemudian, rapat tersebut juga membahas kondisi TPS-TPS yang terdampak banjir.

"Dalam rapat tersebut tidak ada membahas politik. Rapat memang dilakukan mendadak, karena tidak ada waktu lagi. Saat ini situasi sejumlah desa banjir, dan Kades harus cepat tanggap dalam membantu pergeseran logistik Pilkada yang akan dimulai besok," ujar Risman Ali.

Risman Ali pun meminta kepada warga agar tidak terprovokasi dengan informasi yang memancing kerusuhan di saat Kuansing menghadapi Pilkada dan bencana banjir.

"Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada rapat untuk memenangkan salah satu Paslon," ujarnya.

Sementara itu, salah satu sumber terpercaya  mengungkapkan bahwa massa yang menggeruduk kantor Bupati Kuansing merupakan pendukung dari dua Paslon.

Mereka terprovokasi oleh informasi yang dihembuskan oleh salah satu Kades atau Pj Kandes.

"Kuat dugaan ada Kades dan Pj Kades yang hembuskan isu tersebut hingga membuat pendukung dari dua Paslon tersebut terprovokasi," ujar sumber  tersebut.(*) 
 

Terkini