Pekalongan,sorotkabar.com - Aksi saling lempar batu hingga baku pukul oleh sejumlah massa sempat terjadi di sela proses pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Pekalongan di KPU Kabupaten Pekalongan sore tadi. Sejumlah orang mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Pantauan detikJateng, sekitar pukul 15.00 WIB, kericuhan berawal saat konvoi kendaraan massa pendukung dari salah satu paslon melintas di depan KPU Pekalongan lalu bertemu dengan massa pendukung paslon lain.
Dalam konvoi itu ada motor berknalpot brong dan digeber-geber gasnya. Hal itu memicu emosi dari massa sebelah. Adu mulut hingga saling pukul pun terjadi dan segera dilerai oleh anggota TNI-Polri yang berjaga.
Motor yang digunakan menggunakan knalpot brong dan sengaja memainkan gas, hingga memicu kemarahan simpatisan lain. Adu mulut kedua kubu tidak dihindari lagi, hingga terjadi saling pukul. Beruntung, saat itu segera direlai oleh petugas TNI -Polri yang berjaga.
Tak lama kemudian, saat acara pengundian nomor urut di KPU Pekalongan baru dibuka dengan nyanyian lagu Indonesia Raya, sekitar pukul 16.00 WIB, massa kembali ricuh. Kericuhan itu terjadi di jalan yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari kantor KPU.
Awalnya, massa pendukung salah satu paslon mendatangi kerumunan massa pendukung paslon lain. Mereka kemudian saling pukul hingga 'perang' batu. Selain melemparkan batu, sejumlah massa juga melemparkan bambu yang semula buat tiang bendera partai.
Menggunakan pengeras suara, polisi berkali-kali mengingatkan massa saling mengendalikan diri. Petugas di lapangan pun berupaya melerai dan memisahkan massa dari dua kubu tersebut. Akhirnya kericuhan itu bisa diredam anggota polisi dan TNI.
Pengundian nomor urut paslon pun dilanjutkan hingga selesai.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso mengatakan kericuhan massa itu karena kesalahpahaman.
"Penyebabnya kesalahpahaman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Saya sebagai Kapolres menjamin atau memberikan jaminan keamanan. Kita akan bekerja menjaga keamanan masyarakat kabupaten Pekalongan," kata Doni, Senin (23/9/2024).
"(Pemicunya) Itu sifatnya dari kesalahpahaman saja. Memang ada upaya pihak-pihak (tertentu) untuk memprovokasi. Tapi kami mampu kendalikan," sambung dia.
Doni menambahkan, pihaknya akan menindak tegas penggunaan kenalpot brong pada masa kampanye Pilkada Pekalongan.
"Saat ditemukan knalpot brong, kita akan melakukan tindakan tegas. Jadi sebelum pelaksanaan konvoi kita akan melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan LO ataupun kordinator lapangan dari kampanye untuk menertibkan peserta kampanye," ujar dia.
"Tadi di dalam sudah ada penandatangan komitmen bersama, bahwa selama pelaksanaan kampanye pilkada ini tidak ada yang menggunakan knalpot brong dan sudah disepakati bersama oleh kedua belah paslon dan pihak-pihak yang terkait," imbuh Doni.(*)