Polisi di Meranti Berhasil Gagalkan Peredaran 30,7 Kg Sabu

Kamis, 09 Oktober 2025 | 22:23:11 WIB
Polisi di Meranti Berhasil Gagalkan Peredaran 30,7 Kg Sabu

Meranti,sorotkabar.com - Polres Kepulauan Meranti mencatat tangkapan narkoba terbesar sejak terbentuk di Kota Sagu. Tak main-main, sabu yang diamankan mencapai berat 30,713 kilogram (kg).

Selain sabu seberat 30,7 kg itu, turut diamankan 24,302 kg narkotika jenis Happy Water, Catridge merk popeye sebanyak 745 pcs dan 289 pcs catridge berbagai warna. Catridge warna pink sebanyak 95 pcs, hijau 97 dan ungu 97.

Menurut informasi yang disampaikan Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, dari kasus puluhan kg narkoba ini, polisi mengamankan 4 tersangka. Terdiri dari 3 laki-laki warga Kepulauan Meranti dan seorang perempuan asal Pandeglang Banten.

Diceritakan Aldi, penangkapan berawal dari informasi warga yang mereka terima tanggal 26 September 2025. Atas dasar informasi itu, dia memerintahkan kapolsek Merbau segera berkoordinasi dengan Sat Res Narkoba untuk melakukan penyelidikan.

Selasa (30/9/2025) dinihari, pukul 01.30 WIB mereka berhasil menangkap seorang terduga pelaku di Belitung, Merbau, berinisial N. Sementara tiga lainnya berhasil kabur dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Kemarin itu operasi antik. Hari terakhir kami berhasil menangkap pelaku, pukul 01.30 WIB," kata Kapolres Aldi saat konferensi pers, Kamis (9/10/2025).

Hasil pengembangan di lapangan, polisi kembali berhasil mengamankan 2 terduga pelaku lainnya. Berinisial J dan Y.

Tak berhenti di situ, polisi terus melakukan pengembangan. Hingga akhirnya, seorang terduga pelaku yang merupakan warga Pandeglang Banten pun ikut diciduk dari kasus ini. Dia merupakan seorang perempuan, berinisial T.

Dijelaskan Aldi, N berperan sebagai koordinator wilayah darat, J kurir darat, Y melakukan mapping wilayah yang akan dilalui saat membawa narkoba. Sedangkan T yang merupakan perempuan warga Pandeglang merupakan pengendali masuknya narkoba.

"Narkoba ini dibawa dari negara tetangga," beber Kapolres Aldi.

Dari penangkapan, ini polisi mengamankan BB berupa 2 unit sepeds motor (vario dan nmax), 30,713 kg sabu, 24,302 kg narkotika jenis Happy Water, Catridge merk popeye sebanyak 745 pcs dan 289 pcs catridge berbagai warna. Catridge warna pink sebanyak 95 pcs, hijau 97 dan ungu 97. Hp yang digunakan pelaku untuk beraksi, tas dan karung goni yang digunakan saat membawa sabu.

Waka Polda Riau, Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, mengapresiasi keberhasilan Polres Kepulauan Meranti dan jajaran yang berhasil menggagalkan peredaran narkoba. 

"Suatu kehormatan saya bisa berdiri di depan tim ini, luar biasa. Semoga berkah. Keberhasilan ini bukti nyata dari kerjasama banyak pihak. Ini kerja tim, tidak bisa hebat sendiri," tambah Jossy.

Kepada anggota, Jossy berpesan, dalam penindakan kasus narkoba, jika terduga pelaku kooperatif saat diamankan, polisi juga harus kooperatif. Tapi, jika pelaku melawan dan membahayakan petugas, dia memerintahkan untuk langsung ditembak mati saja.

"Kalau mengganggu dan membahayakan saat diamankan, tembak mati saja. Saya tanggungjawab, tembak mati, sesuai SOP," tegas Jossy.

Selain itu, Jossy berjanji akan menyiapkan reward bagi anggota yang berhasil mengungkap dan menggagalkan peredaran narkoba jaringan internasional ini.

"Pesan saya, dalam bertugas jangan sombong, jangan under estimate dan minta doa dari keluarga," kata Jossy lagi.

Sementara itu, apresiasi serupa juga disampaikan Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Christ Reinhard Pusung. Kata CR Pusung, ini pengungkapan kasus terbesar di Meranti sejak polres berdiri dan menandakan bahwa aparat penegak hukum bekerjasama dengan baik ke semua pihak terkait dalam hal memberantas narkoba.

"Kami berikan apresiasi kepada seluruh APH dan semua pihak yang terlibat di lapangan," ujar Pusung.

Disampaikan Pusung lagi, jika narkoba yang diamankan itu lepas dan beredar di tengah masyarakat, bisa merusak 90 ribu hingga 100 ribu orang. Dimana, mayoritas penggunanya adalah generasi muda penerus bangsa.

"Peredaran narkoba masih jadi ancaman serius karena bisa merusak masyarakat. Keberhasilan ini telah menjaga generasi muda," kata Pusung.

Pusung berharap, warga terus bekerjasama dengan APH dalam rangka memberantas peredaran narkoba. Saat ini sudah banyak pola baru yang digunakan pelaku narkoba untuk mengelabui petugas.

"Yang trend sekarang, masalah rokok elektronik atau vape. Telah ditemukan liquid yang isinya mengandung narkotika. Ini fokus APH untuk mempelajari dan memberantas masalah vape ini. Berhati-hati kalau menggunakan rokok elektrik vape," kata Pusung.

"Kami akan terus mencari dan mengejar serta memberantas narkotika ini. Kami tidak lelah, apalagi ini masuk astacita pak presiden. Kami akan berikan tindak tegas dan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku narkoba," kata Pusung lagi.

Hadir saat konferensi pers di Polres Meranti, Bupati AKBP (Purn) H Asmar dan jajaran, Kajari, Kalapas, TNI, LAMR, tokoh masyarakat dan beberapa undangan lainnya.(*) 
 

Terkini