Australia,sorotkabar.com - Australia berencana menginvestasikan dana sebesar US$ 8 miliar atau Rp 131,32 triliun untuk meningkatkan fasilitas galangan kapal bagi armada kapal selam bertenaga nuklir di masa depan.
Menteri Pertahanan Richard Marles menyebut investasi ini cukup untuk menunjang pengembangan lebih dari satu dekade, guna mentransformasi kawasan pembangunan dan pemeliharaan kapal di Perth, Australia Barat.
Pemerintah Australia menggelontorkan dana ke Kawasan Pertahanan Henderson di Perth setelah menandatangani pakta Aukus 2021 dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk mempersenjatai angkatan lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Pembangunan galangan kapal ini merupakan bagian dari restrukturisasi militer besar-besaran untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh Australia dalam menghadapi kekuatan militer China yang semakin meluas di Pasifik.
Australia, yang tidak memiliki infrastruktur untuk melayani kapal selam bertenaga nuklir, berencana mengakuisisi setidaknya tiga kapal selam kelas Virginia milik AS dalam waktu 15 tahun dan pada akhirnya memproduksi kapal selamnya sendiri.
"Henderson merupakan proyek Aukus (Australia, United Kingdom, United States) yang sangat penting. Di sinilah kami akan melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal selam masa depan kami," ujar Marles seperti dilansir France24, Minggu (14/9/2025).
"Saya yakin keputusan ini akan disambut baik di Amerika Serikat, sebagaimana juga akan disambut baik di Inggris Raya, karena ini merupakan langkah selanjutnya dalam jalur Aukus," tambahnya.
Menurut Marles, investasi ini akan membantu melengkapi Henderson dengan dok kering berkeamanan tinggi untuk merawat kapal selam bertenaga nuklir, serta fasilitas untuk membangun kapal pendarat dan nantinya fregat kelas Mogami Jepang.
AS juga diperkirakan akan menggunakan galangan kapal tersebut untuk perawatan kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri. Total biaya untuk mengembangkan Henderson Defence Precinct pada akhirnya dapat mencapai sekitar US$ 16,6 miliar.
Australia akan membayar US$ 6,64 miliar selama 10 tahun ke depan untuk mengakuisisi fregat siluman. Langkah ini bertujuan memperluas armada kapal perang utamanya dari 11 menjadi 26 selama dekade berikutnya. Tiga fregat kelas Mogami pertama akan dibangun di luar negeri, tetapi Australia berharap memproduksi sisanya di Australia Barat.(*)