PEKANBARU, sorotkabar.com - Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan membongkar 17 lapak di kawasan Pasar Bawah, Selasa (10/9/2024). Sebanyak 175 personil gabungan, termasuk dari TNI/Polri, dikerahkan dalam operasi penertiban ini. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga ketertiban dan keindahan kawasan yang menjadi ikon wisata belanja di Kota Pekanbaru.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, menjelaskan penertiban ini dilakukan sebab masih ada pedagang yang belum pindah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan oleh pemerintah.
"Kami telah memberikan surat peringatan kepada seluruh pemilik kios, warung, atau lapak yang ada di badan jalan atau trotoar di sekitaran Pasar Bawah untuk masuk ke dalam TPS. Namun, sampai dengan surat peringatan terakhir, masih ada beberapa lapak yang berdiri," ujar Zulfahmi, Selasa (10/9/2024).
Lebih lanjut diungkapkan Zulfahmi, surat pemberitahuan terakhir telah diberikan pada hari Jumat pekan lalu, dan pemerintah kota telah melakukan berbagai upaya mediasi serta sosialisasi selama hampir 1,5 bulan.
Dirinya mengungkapkan bahwa tidak ada protes dari pedagang, dan sebagian besar menerima keputusan ini dengan baik. Beberapa pedagang bahkan telah membongkar lapaknya secara mandiri. Hal ini disambut baik oleh Kasatpol PP Kota Pekanbaru tersebut.
"Alhamdulillah, tidak ada penolakan dari para pedagang. Sebagian dari mereka bahkan inisiatif membongkar lapaknya sendiri. Kami berharap kawasan ini ke depannya dapat menjadi ikon Kota Pekanbaru yang nyaman, tertib, dan indah," jelasnya.
"Ada sebagian pedagang yang membongkar sendiri lapaknya, dan kami menyambut baik hal ini. Kami juga siap membantu mereka dalam proses pembongkaran jika diperlukan," lanjutnya.
Zulfahmi menambahkan bahwa jika ada pedagang yang ingin mengambil material sisa lapaknya, pihaknya akan memberikan izin. Namun, jika pemilik lapak tidak ada di lokasi, sisa-sisa material akan dimusnahkan.
"Untuk lapak-lapak yang kita bongkar ini, kalau pemilik lapaknya ada dan ingin mengambil atap atau kayu yang masih bisa dipakai, kami persilakan. Tetapi kalau tidak, sisa pembongkarannya akan kita musnahkan," tegas Zulfahmi.
Pantauan halloriau.com, beberapa pedagang terlihat bergotong royong memindahkan barang-barang yang masih berada di dalam lapak tersebut sebelum akhirnya dibongkar. Sementara para pedagang yang lapak nya telah dibongkar oleh petugas berusaha mengumpulkan sisa-sisa atap dan kayu yang masih bisa digunakan.
Dalam penataan ini, sekitar 17 kios berhasil dibongkar, sementara sisanya telah dibongkar oleh pemilik kios sendiri. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki kawasan wisata Pasar Bawah agar lebih nyaman dan tertib bagi para pengunjung, baik lokal maupun dari luar kota.
Zulfahmi Adrian berharap penataan ini akan memberi dampak positif bagi Pasar Wisata Pasar Bawah, menguatkan fungsinya sebagai destinasi wisata belanja yang lebih teratur dan menarik.(*)