Jakarta,sorotkabar.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup rontok pada Jumat (29/8/2025). Pelemahan itu terjadi karena tertekan ketegangan sosial dan politik dalam negeri yang memanas
Rupiah hari ini ditutup ambles 147 poin atau 0,9% ke Rp 16.499,5. Sedangkan indeks dolar terlihat naik 0,11% menjadi 97,92. Nilai tukar rupiah ke dolar AS sempat menguat sebesar 15,5 poin atau 0,09% ke Rp 16.352,5 pada Kamis (28/8/2025).
Analis mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, ketegangan sosial dan politik dalam negeri yang memanas sejak Kamis (28/8/2025) terus akan memanas.
Apalagi, bumbu-bumbu sebelumnya di mana pemerintah akan memberikan tunjangan untuk perumahan terhadap DPR, ini pun juga membuat satu ketegangan tersendiri.
Ditambah lagi, tertangkapnya wamenaker sang aktivis 98 melakukan korupsi yang cukup masif, yang sebelumnya selalu memberikan slogan, 'Siapapun pejabat pemerintah yang koruptor harus dihukum mati tanpa kecuali', namun kenyataannya orang yang begitu vokal terkena OTT KPK.
"Carut-marut ini yang membuat pasar sedikit apatis terhadap perpolitikan di Indonesia," ungkap Ibrahim, Jumat (29/8/2025).
Menurut Ibrahim, semakin panasnya kondisi sosial dan politik di Indonesia imbas adanya korban jiwa pada aksi demonstrasi. Kabar adanya korban jiwa ini mulai ramai di kalangan masyarakat sejak malam tadi sehingga menyebabkan kondisi demonstrasi semakin tereskalasi.
Selain itu, lanut dia, birokrasi yang kental dengan kolusi dan nepotisme, membuat kecemburuan tersendiri bagi para profesional lainnya yang selama ini masih belum memiliki job, sehingga wajar ketimpangan semakin tajam dalam pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini.
Tidak hanya itu, Ibrahim menegaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini juga karena sentimen eksternal yaitu data dari AS menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh dengan pesat, melampaui proyeksi dan pembacaan awal untuk kuartal II 2025.
"Selain itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran menurun, sebuah tanda kekuatan di pasar tenaga kerja," jelasnya.(*)