Indramayu,sorotkabar.com – Patroli pelajar yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu (20/8/2025) mengungkap fakta miris. Dari 10 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) yang terjaring karena membolos sekolah, petugas menemukan siswa tak bisa membaca serta tak bisa menghitung perkalian sederhana.
Temuan ini menyoroti masih adanya persoalan mendasar dalam dunia pendidikan di Indramayu. Kepala Satpol PP Indramayu Teguh Budiarso menyebut kondisi ini sangat memprihatikan.
“Tragis sekali, ada siswa kelas 9 SMP tidak bisa baca sama sekali. Kemudian ada siswa kelas 12 SMA yang tidak bisa menghitung 3x4, padahal itu matematika dasar,” ungkap Teguh, Rabu (20/8/2025).
Sebagai tindak lanjut, Satpol PP kemudian memanggil pihak orang tua, guru bimbingan konseling (BK), dan pihak sekolah ke kantor Satpol PP. Langkah ini diambil, dengan tujuan agar pembinaan tidak hanya diberikan kepada siswa, tetapi juga melibatkan pihak yang dinilai ikut bertanggung jawab langsung terhadap pendidikan para siswa tersebut.
Seluruh siswa yang terjaring berasal dari jenjang SMP, SMA, hingga sekolah menengah kejuruan (SMK) di sekitar kawasan makam Slawe, Kecamatan Sindang, Indramayu. Saat diamankan, sebagian di antaranya diketahui tengah nongkrong dan bahkan merokok pada jam belajar.
Saat dimintai keterangan, lanjut Teguh, para siswa menyampaikan beragam alasan. Ada yang mengaku malas masuk sekolah karena tidak menyukai mata pelajaran tertentu, sementara yang lain berdalih mengikuti kegiatan latihan fisik.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Orang tua perlu lebih ketat mengawasi anak, dan sekolah harus memastikan pembinaan berjalan maksimal agar lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas,” tegasnya.
Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, seluruh siswa yang terjaring kemudian dikembalikan kepada orang tua dan pihak sekolah masing-masing untuk mendapat pengawasan lebih lanjut.(*)