BI Riau Sasar UMKM untuk Dorong Pertumbuhan Transaksi Digital melalui QRIS

BI Riau Sasar UMKM untuk Dorong Pertumbuhan Transaksi Digital melalui QRIS
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau terus mendorong pertumbuhan transaksi keuangan digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan menyasar sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama.

Pekanbaru,sorotkabar.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau terus mendorong pertumbuhan transaksi keuangan digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan menyasar sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak utama.

Kepala Perwakilan BI Riau, Panji Achmad, dalam Puncak Pekan QRIS Nasional mengungkapkan bahwa langkah ini diambil guna mencapai target peningkatan penggunaan QRIS sebesar 80 persen dan pertumbuhan jumlah pengguna aktif sebesar 30 persen dibanding tahun sebelumnya, Minggu, 17/8.

“Hingga triwulan kedua 2025, jumlah pengguna QRIS di Riau telah mencapai lebih dari 1,2 juta orang, meningkat dari 1,1 juta pada tahun sebelumnya. Volume transaksi mencapai sekitar 6 juta transaksi per bulan, dengan nilai transaksi mencapai Rp800 miliar per bulan. Ini menunjukkan tingkat penggunaan yang sangat tinggi di kalangan masyarakat,” ungkap Panji.

Ia menyampaikan optimisme bahwa BI Riau mampu memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah dan BI Pusat. Untuk itu, strategi perluasan penggunaan QRIS terus difokuskan kepada sektor UMKM, terutama yang bergerak di bidang fashion, pangan, kuliner, dan sektor hilir lainnya.

“QRIS bukan hanya untuk transaksi sederhana, tetapi juga dapat digunakan dalam kegiatan perdagangan dan sektor retail. UMKM di Riau harus mampu memanfaatkan teknologi ini, tidak hanya untuk pasar lokal di Pekanbaru, tetapi juga untuk menjangkau lintas daerah, bahkan lintas negara,” tambahnya.

Saat ini, QRIS sudah dapat digunakan di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, dan akan segera diperluas ke Tiongkok dan Jepang. Ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha lokal untuk meluaskan pasar ke luar negeri dengan lebih mudah melalui kanal pembayaran digital.

Menurut Panji, digitalisasi adalah hal yang tidak terhindarkan. Perkembangannya yang masif telah memengaruhi seluruh aspek perekonomian, termasuk sistem pembayaran. QRIS kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

“QRIS bukan milik Bank Indonesia semata, tetapi milik kita semua. Kita wajib menggunakannya demi mendukung digitalisasi ekonomi nasional. Rupiah memang mata uang kita, baik dalam bentuk fisik seperti uang kertas dan logam, maupun dalam bentuk digital. Keduanya harus berjalan secara paralel sesuai kebutuhan,” tegasnya.

Panji juga menekankan bahwa QRIS dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat bukan hanya pelajar dan mahasiswa, tetapi juga pelaku UMKM, hingga sektor informal lainnya.

Dengan pendekatan inklusif ini, BI Riau yakin bahwa volume transaksi digital akan terus meningkat, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan QRIS di berbagai sektor ekonomi di Riau.

Dalam puncak Pekan QRIS Nasional tersebut, BI Riau bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau, Perbankan, BPD serta dinas terkait lainnya dimana tercatat 50 UMKM turut berpartisipasi dengan seluruh transaksi diarahkan menggunakan QRIS.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index