Tersangka Pembunuhan Staf Israel di AS Didakwa Kejahatan Kebencian

Tersangka Pembunuhan Staf Israel di AS Didakwa Kejahatan Kebencian
Ilustrasi penembakan dan pembunuhan terhadap staf kedutaan Israel di Washington DC.

Washington,sorotkabar.com - Sebuah tragedi menggemparkan ibu kota Amerika Serikat (AS). Elias Rodriguez, pria berusia 30 tahun, resmi didakwa atas kejahatan kebencian setelah menembak mati dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington DC.

Dakwaan ini dijatuhkan oleh pengadilan federal dan mencakup sembilan tuduhan berat, termasuk pembunuhan federal.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Mei 2025, tepat di luar Museum Yahudi Ibu Kota. Yaron Lischinsky dan Sarah Milgrim, pasangan muda yang tengah merencanakan pertunangan menjadi korban dalam serangan brutal tersebut.

Saat mereka meninggalkan sebuah acara yang diselenggarakan oleh Komite Yahudi Amerika, Rodriguez yang tampak mondar-mandir mencurigakan di sekitar museum, tiba-tiba mendekati mereka dan melepaskan tembakan.

Rekaman CCTV memperlihatkan betapa kejamnya penyerangan itu. Rodriguez tidak hanya menembak pasangan itu dari jarak dekat, tetapi juga menembakkan peluru tambahan saat mereka sudah tergeletak di tanah.

Ia bahkan sempat mengisi ulang senjatanya sebelum melarikan diri. Dua orang lainnya yang berada di lokasi kejadian selamat tanpa luka.

Tak lama setelah insiden tersebut, Rodriguez memasuki museum dan mengakui perbuatannya. Ia meneriakkan "Bebaskan Palestina" dan menyatakan tindakannya dilakukan "untuk Palestina, untuk Gaza", sebagaimana tercatat dalam dokumen otoritas federal.

Penyelidikan mengungkap bahwa ia datang dari Chicago ke Washington dengan membawa pistol dalam bagasi terdaftarnya dan membeli tiket acara beberapa jam sebelum kejadian, menunjukkan bahwa pembunuhan ini telah direncanakan secara matang.

Lischinsky sendiri adalah asisten peneliti di Kedutaan Israel dan berkewarganegaraan Jerman-Israel. Milgrim, warga AS keturunan Yahudi, bekerja mengatur perjalanan untuk staf kedutaan.

Keduanya dilaporkan akan bertunangan dalam waktu dekat, dan Lischinsky bahkan telah membeli cincin pertunangan beberapa hari sebelumnya.

Jaksa menilai tindakan Rodriguez didasari kebencian terhadap etnis atau agama tertentu, khususnya anti-Semitisme yang menjadi dasar penambahan dakwaan kejahatan kebencian. Dakwaan itu juga membuka kemungkinan penerapan hukuman mati oleh Departemen Kehakiman AS.

Di tengah meningkatnya sorotan terhadap kejahatan kebencian di AS, Presiden Donald Trump kembali melontarkan pernyataan tegas. Ia menyatakan kemungkinan untuk mengerahkan Garda Nasional ke jalanan Washington.

Dalam komentarnya di luar Gedung Putih, Trump menyebut Ibu Kota sebagai kota yang "sangat tidak aman" dan perlu "dikelola dengan baik".

“Kita tidak akan membiarkan kekacauan terus terjadi. Kita akan memperindah kota ini, dan mungkin membawa Garda Nasional secepatnya,” tegasnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/8/2025).

Pernyataan Trump muncul setelah seorang staf dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) menjadi korban perampokan kendaraan. Meskipun catatan dari kepolisian menunjukkan bahwa kejahatan kekerasan di Washington telah menurun 26% dalam 7 bulan pertama tahun 2025, narasi keamanan publik masih menjadi isu politik yang sensitif.

Kasus pembunuhan staf kedutaan Israel ini bukan hanya menambah daftar panjang kejahatan bermotif kebencian di Amerika, tetapi juga menyoroti kompleksitas isu keamanan, politik luar negeri, dan ketegangan etnis yang terus membara.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index