Teheran,sorotkabar.com – Serangkaian ledakan yang mengguncang sejumlah kota besar di Iran dalam beberapa pekan terakhir memicu kepanikan publik dan memunculkan dugaan keterlibatan Israel dalam operasi sabotase rahasia.
Iran mengalami satu hingga dua ledakan hampir setiap hari, termasuk di lokasi strategis. Salah satunya terjadi pada Sabtu (19/7/2025), di kilang minyak Abadan, yang menewaskan satu orang dan menghentikan produksi.
Pejabat Iran menyebut sebagian besar insiden dipicu kebocoran gas, infrastruktur yang menua, serta pelanggaran standar keselamatan. Namun, sejumlah pengamat dalam dan luar negeri menduga adanya sabotase terencana yang melibatkan Israel.
Rentetan ledakan dimulai awal Juli di Teheran, termasuk insiden pada 11 Juli di apartemen pegawai pengadilan yang meruntuhkan dinding dan memecahkan jendela. Dua hari kemudian, ledakan di Qom melukai tujuh orang dan menghancurkan sebuah taksi.
Beberapa jam kemudian, terjadi kebakaran di dekat Bandara Internasional Mashhad dan di kompleks komersial Qaem. Video di media sosial juga memperlihatkan Menara Zomorod di Tabriz dilalap api pada 15 Juli.
Tiga pejabat Iran, termasuk anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), menyebut insiden itu kemungkinan besar merupakan sabotase. Salah satu sumber menyatakan apartemen di Qom disewa agen rahasia yang sengaja menyalakan gas sebelum meninggalkan lokasi.
Ledakan di Teheran diyakini bertujuan menebar teror kepada jaksa dan hakim, mirip serangan Israel terhadap ilmuwan nuklir Iran pada masa lalu.
Ketegangan Iran–Israel meningkat pascakonflik 12 hari pada Juni, di mana jaringan mata-mata Israel menewaskan ilmuwan nuklir dan komandan militer Iran.
“Ketidakterbukaan pemerintah justru meningkatkan ketakutan publik,” kata Omid Memarian, pakar Iran di DAWN Institute for Foreign Policy yang berbasis di AS, Kamis (24/7/2025).
Pemerintah Iran menyebut beberapa kebakaran hanyalah pembakaran sampah atau penghancuran narkotika secara terkendali. Direktur Pemadam Kebakaran Teheran, Ghodratollah Mohammadi menyalahkan kebocoran gas dan infrastruktur tua, sementara Perusahaan Gas Nasional menegaskan tidak ada peningkatan insiden dibandingkan tahun lalu.
Namun, jaminan ini gagal meredakan keresahan warga yang khawatir konflik dengan Israel akan kembali pecah.
“Kami yakin Israel berada di balik ledakan ini, perang akan kembali terjadi,” kata Mohammed, pengelola kafe di Kashan, dekat fasilitas nuklir Iran.
Israel belum memberikan komentar resmi, tetapi Kepala Mossad menyatakan operasi rahasia di Iran akan terus berjalan pascagencatan senjata 24 Juni.
“Kami akan tetap di sana, sebagaimana kami selalu berada di sana,” ujarnya.
Di media sosial, warga Iran merespons situasi dengan humor gelap, termasuk meme Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berseragam perusahaan gas Iran. Akun media sosial pro-Israel bahkan ikut menyindir, menyarankan warga Iran membakar Esphand (dupa pengusir roh jahat).
Seorang pejabat Eropa yang menangani isu Iran juga menduga kuat rangkaian kebakaran dan ledakan itu merupakan sabotase, memperkuat persepsi publik bahwa konflik Iran–Israel belum benar-benar berakhir.(*)