Demi Gengsi Negara, Pasukan Perbatasan India-Pakistan Adu Kumis

Demi Gengsi Negara, Pasukan Perbatasan India-Pakistan Adu Kumis
Pasukan perbatasan India (kiri) dan Pakistan adu tendang tinggi di Wagah.

Wagah,sorotkabar.com – Upacara penurunan bendera setiap sore di perbatasan Wagah, yang memisahkan India dan Pakistan, telah lama menjadi panggung adu gengsi militer kedua negara. Dari tendangan setinggi kepala hingga adu kemegahan kumis, penjaga perbatasan India dan Pakistan berlomba menunjukkan superioritas.

Selama bertahun-tahun, wilayah perbatasan ini menjadi saksi dari upacara megah dan teatrikal yang menggambarkan semangat nasionalisme sekaligus ketegangan historis kedua negara. Setiap senja, ribuan orang berkumpul di tribun masing-masing sisi perbatasan, menyemangati pasukan mereka yang menampilkan baris-berbaris penuh tenaga dan hentakan kaki menggelegar.

Ajang ini menjadi semakin intens sejak insiden baku tembak pada Mei lalu yang nyaris membawa kedua negara bersenjata nuklir ini ke ambang perang. Meski telah terjadi kesepakatan gencatan senjata, ketegangan tetap terasa.

“Kami tak boleh terlihat lebih lemah dari Pakistan, baik dalam tinggi badan maupun penampilan,” ujar Wakil Komandan Pasukan Keamanan Perbatasan India, Himanshu Yadav.

“Karena itu, hanya yang terbaik yang dikirim ke sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Letnan Kolonel Azam Shah, komandan Pasukan Perbatasan Pakistan menyatakan bahwa sempat terjadi pelanggaran etika oleh penjaga India yang mengacungkan tinju dan melontarkan hinaan. Namun menurut Vishal Singh, kepala pos India, hal tersebut bukan untuk menyampaikan pesan politik, melainkan semata kompetisi patriotik.

Persaingan bahkan meluas ke infrastruktur. India memasang tiang bendera setinggi 127 meter pada 2023, mengalahkan rekor Pakistan sebelumnya yang 122 meter. Tak mau kalah, Pakistan kini tengah membangun tiang baru setinggi 137 meter, bersamaan dengan tribun penonton bergaya Mughal yang mampu menampung 25.000 orang.

“Ini adalah hari emas dalam hidup saya,” ujar Menteri Perhubungan India saat meresmikan tiang bendera tertinggi di perbatasan.

Tradisi penurunan bendera ini dimulai pada masa pasca-kemerdekaan tahun 1947, dan dikembangkan menjadi ritual resmi sejak 1970-an. Pada 2010, kedua negara sempat sepakat untuk menjadikan upacara ini lebih bersahabat, namun implementasinya sering kali gagal saat tensi politik meningkat.

Sore itu, di tengah pembangunan tribun Pakistan yang baru, penonton meneriakkan yel-yel nasionalis. “Hidup Pakistan!” bersahut-sahutan dengan “Hidup India!” dari tribun seberang. Lagu-lagu patriotik Bollywood mengiringi suasana penuh emosi.

Penjaga perbatasan harus memenuhi standar fisik ketat: tinggi menjulang, tubuh tegap, dan kumis tebal yang mencolok. Di pihak Pakistan, tinggi minimum mencapai 190 cm. Mereka bahkan mendapatkan tunjangan khusus untuk perawatan kumis dan jasa tukang cukur gratis di satuan.

“Kumis menambah wibawa dan maskulinitas,” ujar Kolonel Shah. India juga mendorong hal serupa, meski tidak mewajibkan tinggi badan tertentu.

“Semakin tinggi, semakin keren,” kata Singh sambil tersenyum.(*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index