Rekayasa Lalu Lintas di Riau Bhayangkara Run 2025, 25 Titik Jalan Ditutup dan Dialihkan

Rekayasa Lalu Lintas di Riau Bhayangkara Run 2025, 25 Titik Jalan Ditutup dan Dialihkan
Riau Bhayangkara Run 2025 saat Pekanbaru disulap jadi lintasan lari dunia

PEKANBARU - Masih gelap ketika ribuan orang mulai memadati jantung Kota Pekanbaru. Udara dini hari terasa lebih segar dari biasanya. Sorak-sorai peserta bercampur semangat panitia mengalirkan energi luar biasa di seputaran start line.

Inilah Riau Bhayangkara Run (RBR) 2025 — ajang lari bertaraf internasional yang tak hanya jadi kebanggaan Riau, tapi juga membawa warna baru bagi geliat olahraga dan pariwisata di Sumatera.

Tahun ini, lebih dari 13.079 pelari dari berbagai penjuru datang berpartisipasi. Mereka datang bukan hanya dari kota-kota di Indonesia, tapi juga dari berbagai negara. Ada yang bersiap untuk Fun Run 5K, ada pula yang menantang diri di 10K, dan tak sedikit yang berambisi menaklukkan jarak Half Marathon 21K.

Jalanan utama di Pekanbaru pun berubah wajah. Sejak dini hari, petugas berseragam telah bersiaga di setiap sudut kota. Dari Jalan Pattimura hingga Sudirman, dari Hangtuah hingga Diponegoro, arus lalu lintas perlahan dialihkan.

Sejumlah jalan ditutup total, sementara lainnya dibuka tutup secara situasional. Puluhan titik persimpangan dijaga ketat, lengkap dengan pagar betis, traffic cone, hingga water barrier yang dipasang untuk memastikan pelari bisa berlari dengan aman dan nyaman.

Di balik layar, kerja keras tak kalah besar juga dilakukan. Direktorat Lalu Lintas Polda Riau bersama tim gabungan dari Dishub, Satpol PP, BPTD, Dinas Kesehatan, PUPR, hingga PT Jasa Raharja bahu-membahu sejak jauh hari. Bukan sekadar menjaga keamanan, tapi memastikan seluruh elemen kota berjalan seirama demi menyukseskan event yang kini telah mendapatkan sertifikasi resmi dari World Athletics—organisasi atletik dunia yang dulu dikenal sebagai IAAF.

Setiap langkah pelari pagi itu bukan hanya tentang waktu atau medali. Mereka berlari menyusuri jalan-jalan kota yang untuk sementara berubah jadi panggung perayaan. Di balik setiap garis putih di aspal, tersimpan semangat peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang menjadi latar utama ajang ini.

Bagi warga Pekanbaru, pagi itu bukan hanya tentang penutupan jalan dan perubahan rute. Banyak yang memilih berdiri di pinggir lintasan, memberikan tepuk tangan, sorakan, atau sekadar senyum penyemangat. Sebagian lainnya menyesuaikan jadwal aktivitasnya, memutar arah, tapi tetap menunjukkan dukungan dengan caranya masing-masing.

Ini adalah kali ketiga RBR digelar, sejak pertama kali diperkenalkan pada 2023. Tapi tahun ini terasa berbeda. Atmosfernya lebih meriah, pesertanya lebih ramai, dan yang paling membanggakan, nama Pekanbaru kembali terangkat di peta sport tourism dunia.

Ketika matahari mulai naik dan garis finish mulai ramai dilewati, semua yang terlibat tahu: kerja keras mereka terbayar lunas. Riau Bhayangkara Run 2025 bukan sekadar lomba lari — ini adalah perayaan semangat, sinergi, dan kebanggaan akan tanah Melayu yang terus bergerak maju. (*)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index