Jakarta,sorotkabar.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Tiongkok kembali menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada periode Januari hingga Mei 2025. Pangsa pasar ekspor nonmigas ke negara tersebut mencapai 22,87% dari total ekspor.
“Nilai ekspor nonmigas ke China mencapai US$ 24,25 miliar dengan tujuan utama besi dan baja menyentuh US$ 7,65 miliar atau 31,56%,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam rilis resmi di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Selain besi dan baja, ekspor nonmigas Indonesia ke China juga mencakup bahan bakar mineral sebesar US$ 3,69 miliar atau 15,22%, serta nikel dan produk turunannya senilai US$ 2,73 miliar atau 11,25%.
Secara keseluruhan, ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2025 tercatat sebesar US$ 23,50 miliar, tumbuh 11,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya year on year (yoy). Sementara itu, ekspor migas justru menurun 21,71% menjadi hanya US$ 1,11 miliar.
Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua dengan pangsa pasar 11,42% atau senilai US$ 12,11 miliar.
Ekspor utama ke Negeri Paman Sam meliputi mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$ 2,22 miliar (18,34%), alas kaki US$ 1,08 miliar (8,94%), serta pakaian dan aksesori sebesar US$ 1,02 miliar (8,45%).
Sementara itu, India berada di posisi ketiga sebagai tujuan ekspor nonmigas dengan pangsa pasar 6,87% atau senilai US$ 7,28 miliar.
Komoditas utama yang diekspor ke India antara lain bahan bakar mineral sebesar US$ 2,57 miliar (35,32%), lemak dan minyak hewani/nabati US$ 1,08 miliar (14,88%), dan besi serta baja US$ 0,58 miliar (8,02%).
“China, Amerika Serikat, dan India menjadi tiga besar negara tujuan ekspor pada Januari hingga Mei 2025, yang mencatatkan share sekitar 41,16% dari total ekspor nonmigas,” pungkas Pudji.(*)