Bojonegoro,sorotkabar.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan, harga minyak dunia saat ini mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya, tepatnya saat tensi konflik antara Israel dan Iran memanas.
Menurut Yuliot, kondisi ini disebabkan oleh mulai meredanya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Israel dan Iran disebut telah melakukan gencatan senjata, yang oleh berbagai pihak diklaim sebagai hasil dari inisiatif masing-masing negara.
Meski begitu, Yuliot menyebut konflik belum sepenuhnya usai. Pemerintah Indonesia tetap melakukan pemantauan dan upaya mitigasi terhadap dampaknya.
Konflik di Timur Tengah diketahui sangat memengaruhi distribusi dan harga energi global, terutama minyak dan gas.
Apalagi Selat Hormuz, jalur perdagangan penting dunia, sempat dikabarkan bakal ditutup oleh Iran.
"Jadi kalau pengiriman, kita masih memperhatikan (monitor) keamanan yang ada di Timur Tengah," ujar Yuliot saat ditemui di Bojonegoro, Kamis (26/6/2025).
Namun, ia memastikan bahwa saat ini stok dan harga minyak dunia masih berada dalam kondisi aman. Masyarakat pun diminta tidak khawatir terhadap pasokan BBM dalam negeri.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 20 Juni 2025, harga minyak mentah Brent sempat menyentuh angka US$ 78 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak 3,2% ke level tertinggi sesi pada US$ 77,58 per barel.
Namun, setelah gencatan senjata diberlakukan, harga minyak Brent ditutup pada level US$ 67,73 per barel. Sementara harga WTI berada di angka US$ 65,24 per barel, dikutip dari Reuters, Jumat (27/6/2025).
"Dan juga (ada) kesempatan damai. Jadi justru ini kita lihat harga minyak berangsur-angsur mulai turun," pungkas Yuliot.(*)