Kemenpora, NOC, dan KONI Kompak Dukung Kejuaraan Dunia Sambo Kadet dan Junior 2025

Kemenpora, NOC, dan KONI Kompak Dukung Kejuaraan Dunia Sambo Kadet dan Junior 2025
Dari kiri ke kanan: Wijaya Noeradi, Suyadi Pawiro, Oly Krisna Bayu, Sergey Tabakov, Suresh Gopi, dan Sadik Algadri. (Ist)

Jakarta,sorotkabar.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sangat mendukung Kejuaraan Dunia Sambo Kadet dan Junior  2025 bertitel "Youth and Junior World Sambo Championships 2025" yang akan digelar di JSI Resort Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, 1-6 Oktober 2025.

Menurut Staf Ahli Menpora Bidang Hubungan Pusat, Daerah & Internasional Suyadi Pawiro, dengan status Indonesia sebagai tuan rumah, pastinya akan memberi dampak yang baik bagi perkembangan olahra sambo di Tanah Air.

"Mewakili Menpora, kami mengapresiasi kepada Ketua Persambi (Krisna Bayu) dan jajaran atas event internasional ini. Tentu saja komitmen yang terus dikembangkan sambo Indonesja di ajang internasional, apalagi sebagai tuan rumah, adalah sesuatu langkah besar untuk mendorong prestasi dan industri sambo makin berkembang ke depan," kata Suyadi Pawiro saat konferensi pers di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025) kemarin.

Menurut dia, sambo memiliki prestasi cemerlang dalam keikutsertaannya di event internasional. Termasuk pada SEA Games 2019 Filipina dengan menyumbangkan medali terbaik. 

"Sambo yang memadukan olahraga beladiri telah menunjukkan prestasi nasional dan internasional. SEA Games 2019 lalu mampu meraih tujuh emas. Kita juga punya (Desiana) Syafitri, peraih perak Asia," ungkap Suyadi.

Melihat prestasi membanggakan yang ditunjukkan sambo Indonesia, Kemenpora punya kewajiban untuk terus mensupport para atlet meraih hasil mentereng, termasuk di ajang "Youth and Junior World Sambo Championships 2025".

"Kemenangan bidding tuan rumah (Kejuaraan Dunia), lalu dengan peserta Kejuaraan Dunia lebih dari 70 negara, merupakan sebuah kehormatan dan tantangan. Kami dari Kemenpora siap mendukung suksesnya event ini," ujar Suyadi.

Hal sama diutarakan Sekjen NOC Indonesia Wijaya Noeradi. Menurut dia, sambo sangat unik ketika diakui IOC sebagai olahraga olimpik karena melalui verifikasi yang cukup panjang. Pihaknya pun akan mendukung PP Persambi dalam menggelar kejuaraan dunia nanti. 

"Untuk event ini sendiri kami sangat mendukung. Kami dengar ini pertama kalinya di Asia Tenggara. Kami ucapkan selamat kepada Persambi untuk inisiatif Championship ini," terang Wijaya.

Staf Ahli KONI Pusat Sadik Algadri turut memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia. 

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada sambo karena hal seperti ini sudah lama ditunggu-tunggu oleh kita sebetulnya. Ini kesempatan bagi atlet kita melihat pemain dunia secara langsung, secara real, jadi tidak di TV saja. Mudah-mudahan kejuaraan dunia seperti ini bisa diikuti oleh cabor lain," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Technical Director International Sambo Federation (FIAS) Sergey Tabakov mengaku telah melihat persiapan Indonesia dalam menyongsong "Youth and Junior World Sambo Championships 2025".

Dari segi persiapan, sejauh dia melihat tidak ada masalah, mulai dari tempat pertandingan, fasilitas hingga penginapan. "Persiapan kompetisi dan keberadaan organisasi (kepanitiaan), saya melihat persiapannya sangat bagus, semuanya positif," terangnya.

Mengenai perkembangan olahraga sambo, dia menyebut setiap negara memiliki program berbeda. Namun, secara keseluruhan mengarah kepada perkembangan yang menggembirakan, termasuk dalam mempersiapkan kejuaraan dunia di level youth dan junior ini.

Sebagai informasi, sambo merupakan olahraga beladiri yang diakui secara internasional oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Saat ini telah berkembang pesat dengan lebih dari 500.000 atlet aktif dari lebih 120 negara. Di Indonesia, Sambo tergolong disiplin olahraga baru yang mulai menunjukkan potensi besar sejak Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) didirikan pada 2017. 

Di bawah kepemimpinan OLY Krisna Bayu, Persambi berkomitmen membangun Sambo sebagai olahraga prestasi melalui pelatihan sistematis, kolaborasi dengan pemerintah, dan juga dukungan dari FIAS.

Dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sponsor, media dan masyarakat akan menjadi kekuatan kunci dalam mewujudkan mimpi bersama di  Youth and Junior World Sambo Championship 2025. (*) 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index