Diduga Pusat Proyek Nuklir Israel, Iran Serang Weizmann Institute

Diduga Pusat Proyek Nuklir Israel, Iran Serang Weizmann Institute
Weizmann Institute of Science, Israel (Weizmann Wonder Wander)

Tel Aviv,sorotkabar.com - Salah satu target utama serangan Iran ke Israel adalah Weizmann Institute of Science, lembaga yang disebut-sebut memiliki peran krusial dalam proyek nuklir dan pertahanan Israel.

Dugaan keterlibatan institut ini dalam pengembangan senjata nuklir dan teknologi militer canggih milik Israel memicu sorotan tajam komunitas internasional.

Didirikan pada 1934 oleh Chaim Weizmann, tokoh terkemuka gerakan Zionis sekaligus Presiden pertama Israel, Weizmann Institute of Science sejak lama dikenal sebagai pusat riset ilmiah paling prestisius di Israel.

Namun di balik citranya sebagai lembaga riset fisika, kimia, dan biologi, berbagai laporan mengaitkannya dengan proyek nuklir Israel yang dirahasiakan.

Dalam laporan dari Proyek Wisconsin tentang Pengendalian Senjata Nuklir dan Institut Studi Kebijakan Timur Tengah, Weizmann disebut memiliki koneksi erat dengan pusat riset nuklir Dimona di Gurun Negev, lokasi yang telah lama diduga menjadi markas pengembangan senjata nuklir Israel.

Peran besar dalam pengembangan program nuklir Israel tak lepas dari Ernst David Bergmann, yang dijuluki sebagai “bapak program nuklir Israel.”

Menurut studi gabungan antara Universitas Cincinnati dan Universitas Tel Aviv, Bergmann merupakan arsitek awal kebijakan pengembangan nuklir Israel dan memanfaatkan Weizmann Institute sebagai batu loncatan bagi pelatihan ilmuwan dan pengembangan infrastruktur nuklir.

Sebagai Ketua Komisi Energi Atom Israel pertama sejak 1952, Bergmann bekerja sama dengan Presiden Weizmann untuk mengirim ilmuwan Israel belajar kimia nuklir di Prancis dan Swedia, menyusul publikasi Laporan Smyth oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang bom atom.

Riset nuklir Israel pun mendapat dorongan besar, termasuk dari lobi kuat AIPAC (Komite Urusan Publik Amerika-Israel) yang sukses mendorong penjualan superkomputer AS ke lembaga terkait proyek nuklir dan militer Israel.

Bukan Sekadar Akademik

Melansir dari Anadolu Agency, di balik fasad ilmiah, Weizmann Institute berperan dalam pengembangan teknologi pertahanan mutakhir.

Berdasarkan informasi di situs resmi mereka, institut ini menjalin kemitraan dengan berbagai aktor militer dan industri, termasuk tentara Israel dan perusahaan pertahanan Elbit Systems.

Weizmann turut ambil bagian dalam riset drone, kecerdasan buatan (AI), dan sistem pertahanan siber, teknologi yang kini menjadi tulang punggung pertahanan Israel.

Hal itu diduga menjadi penyebab Iran memilih untuk menargetkan lembaga ini sebagai bagian dari serangan balasannya terhadap agresi Israel.

Konflik Iran-Israel Makin Memanas

Konflik antara Iran dan Israel kian memanas setelah pada Jumat (13/6/2025) lalu, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.

Teheran tak tinggal diam dan membalas dengan serangan rudal presisi, yang salah satunya menghantam Weizmann Institute.

Menurut otoritas Israel, 24 orang tewas dan ratusan terluka akibat serangan balasan Iran. Di sisi lain, Iran mencatat 224 korban jiwa dan lebih dari 1.000 korban luka akibat serangan awal Israel.

Israel Tetap Menyangkal Senjata Nuklir

Meski berbagai bukti tak langsung menunjukkan keterlibatan Israel dalam pengembangan senjata nuklir, sikap resmi pemerintah Israel masih menyangkal memiliki kemampuan nuklir.

Namun, laporan dari berbagai lembaga internasional dan analisis para ahli mengindikasikan Israel adalah satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah yang tidak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Dengan Weizmann Institute of Science sebagai simbol superioritas teknologi dan ilmiah Israel, serangan Iran ke fasilitas ini tak hanya bersifat simbolik, tetapi juga strategis dan penuh pesan politik.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index