Iran dan Israel Terus Saling Serang, Ketegangan Global Melonjak

Iran dan Israel Terus Saling Serang, Ketegangan Global Melonjak
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel melepaskan tembakan untuk mencegat proyektil di atas Tel Aviv, Sabtu, 14 Juni 2025 dini hari. (AP/AP)

Teheran,sorotkabar.com - Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat setelah Israel melanjutkan serangan udara ke Iran untuk hari ketiga berturut-turut pada Minggu (15/6/2025), membalas gelombang rudal Iran yang menewaskan warga sipil di jantung negara tersebut.

Perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS) pun resmi dibatalkan, sehingga membuka jalan bagi konflik berkepanjangan yang bisa mengguncang stabilitas regional dan pasar global.

Konflik bersenjata yang bermula dari serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran, kini telah berubah menjadi serangan balasan yang brutal dari Teheran.

Militer Iran meluncurkan rudal yang menghantam kota-kota besar Israel, seperti Tel Aviv dan Haifa, menyebabkan sedikitnya 13 korban tewas, termasuk anak-anak.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, serangan udara Israel menyasar pusat-pusat pertahanan dan fasilitas energi Iran, termasuk dua kilang minyak yang strategis.

Serangan ke Fasilitas Nuklir Picu Kecaman

Salah satu eskalasi paling berbahaya terjadi saat Israel menyerang fasilitas nuklir utama Iran di Natanz dan Isfahan.

Citra satelit yang dirilis oleh Planet Labs PBC menunjukkan kerusakan besar di sejumlah bangunan penting, termasuk pusat pengayaan uranium.

Meski fasilitas bawah tanah tetap utuh, Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi memperingatkan, pemadaman listrik di kompleks itu bisa mengganggu sistem sentrifus secara signifikan.

“Kerusakan ini butuh waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki,” ujar seorang pejabat militer Israel, seperti dikutip dari AP News.

Dia mengeklaim intelijen Israel menemukan bukti konkret bahwa Iran menggunakan fasilitas di Isfahan untuk tujuan militer.

Iran menepis tudingan tersebut, bersikeras bahwa program nuklir mereka sepenuhnya damai. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Teheran diketahui telah memperkaya uranium mendekati tingkat senjata, memperkuat kekhawatiran negara-negara Barat akan potensi pengembangan senjata nuklir.

Ledakan dan Korban Sipil

Di ibu kota Iran, Teheran, ledakan besar kembali terdengar pada Minggu pagi. Menurut data terakhir dari otoritas setempat, sedikitnya 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang luka-luka dalam serangan Israel.

Di sisi lain, Iran juga melancarkan serangan balasan yang mematikan ke wilayah padat penduduk di Israel.

Serangan rudal Iran menghantam gedung apartemen di Bat Yam, dekat Tel Aviv, menewaskan enam orang, termasuk anak-anak berusia 9 dan 10 tahun.

Sementara di Kota Tamra, serangan lainnya menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya. Kota Rehovot juga mengalami kerusakan parah, termasuk serangan terhadap kampus Institut Sains Weizmann.

Trump Ancam Iran

Situasi yang semakin tak terkendali ini membuat perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat resmi dibatalkan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan, tidak ada alasan untuk melanjutkan perundingan, menyebut serangan Israel sebagai hasil dari “dukungan langsung Washington”.

Presiden AS Donald Trump menyangkal keterlibatan Amerika dalam serangan Israel, tetapi tetap memperingatkan bahwa pembalasan terhadap AS akan dibalas dengan “respons belum pernah terjadi sebelumnya.”

Meski begitu, Trump juga mengeklaim kesepakatan damai antara Iran dan Israel bisa dicapai dengan mudah.

“Kita bisa mengakhiri konflik berdarah ini,” tulisnya dalam unggahan di Truth Social.

Reaksi Internasional dan Risiko Konflik Lebih Luas

Seruan agar konflik segera diredakan datang dari berbagai penjuru dunia. Menteri Luar Negeri China menyebut serangan terhadap situs nuklir sebagai “preseden berbahaya”.

Negara-negara Teluk, seperti Oman pun menyatakan kekecewaan atas pembatalan putaran keenam perundingan yang sejatinya dijadwalkan berlangsung pada Minggu.

Israel yang secara tidak resmi diyakini sebagai satu-satunya negara dengan senjata nuklir di Timur Tengah menolak desakan dunia. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru mengisyaratkan eskalasi lebih lanjut.

“Apa yang mereka rasakan sekarang belum seberapa dibandingkan dengan apa yang akan datang,” ujarnya.

Sementara itu, militer Israel mengimbau warga Iran agar segera mengevakuasi diri dari sekitar pabrik senjata, menandakan bahwa serangan berikutnya akan menyasar industri pertahanan Iran secara luas.

Dampak terhadap Energi Global

Iran menyebut dua kilang minyaknya, di Teheran dan Bushehr menjadi target utama Israel, sementara kantor berita semi resmi di Iran melaporkan ledakan besar di pabrik pemrosesan gas alam akibat serangan drone.

Jika serangan terhadap sektor energi Iran terus berlangsung, gangguan terhadap pasokan minyak dan gas dapat memicu kenaikan harga energi secara global.

Militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut. Namun, pengamat menilai, setiap langkah lebih jauh terhadap fasilitas energi Iran akan membawa risiko besar terhadap kestabilan pasar minyak dunia.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index