Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Tak Efektif Dorong Daya Beli

Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Tak Efektif Dorong Daya Beli
Ilustrasi harga bahan kebutuhan masyarakat. (Antara/Abdan Syakura)

Jakarta,sorotkabar.com – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal menilai paket kebijakan stimulus ekonomi yang diumumkan pemerintah tidak efektif mendongkrak daya beli masyarakat.

Bahkan pada Mei 2025, terjadi deflasi sebesar 0,37%.

Dikatakan Faisal, stimulus yang diberikan hanya bersifat jangka pendek dan tidak menyasar akar persoalan rendahnya daya beli masyarakat.

Diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengumumkan lima paket kebijakan stimulus ekonomi yang berlaku pada Juni hingga Juli 2025. Kelima stimulus tersebut meliputi subsidi transportasi, diskon tarif tol, bantuan sosial (bansos), bantuan subsidi upah (BSU), serta diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Namun, menurut Faisal, durasi kebijakan tersebut terlalu singkat sehingga belum mampu memberikan dampak jangka panjang terhadap stabilitas ekonomi nasional.

“Insentif yang ada kita lihat dari sisi durasi kan pendek-pendek, dua bulan. Jadi istilahnya setengah hati,” kata Faisal saat dihubungi, Selasa (3/6/2025).

Faisal menekankan, pemerintah seharusnya lebih fokus mengatasi akar permasalahan utama deflasi, yaitu lemahnya permintaan dan daya beli masyarakat.

Meskipun deflasi terjadi berbarengan dengan panen raya di sejumlah wilayah, peningkatan pasokan tidak diikuti oleh peningkatan konsumsi.

“Demand-nya yang juga melemah. Jadi ada faktor istilahnya demand pull disinflation,” ujarnya.

Lebih lanjut, Faisal mengaitkan fenomena deflasi dengan meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di sektor formal. Ia memperingatkan bahwa PHK besar-besaran ini berpotensi menekan sektor informal karena ketergantungan antar keduanya.

“Orang yang bekerja di sektor formal  akan memengaruhi pendapatan orang yang bekerja di sektor informal. Karena orang yang bekerja di sektor informal itu banyak juga yang bergantung pada aktivitas orang yang bekerja di sektor formal,” tambahnya.

Untuk itu, Faisal mendesak pemerintah agar segera membuka lapangan kerja baru yang layak serta menaikkan upah pekerja secara signifikan. Menurutnya, langkah ini dapat memperkuat daya beli masyarakat dan menjadi solusi jangka panjang bagi pemulihan ekonomi nasional.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index