Riyadh, sorotkabar.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa, sebelum pemimpin dari Partai Republik tersebut mengakhiri kunjungannya di Arab Saudi pada Rabu (14/5/2025) waktu setempat dan menuju Qatar.
Trump dilaporkan bertatap muka dengan mantan pemimpin pemberontak tersebut dalam pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara tersebut dalam 25 tahun. Gedung Putih mengatakan Trump telah setuju untuk "menyapa" al-Sharaa sebelum melanjutkan tur Timur Tengahnya tersebut.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kemudian mengatakan bahwa Trump mendesak al-Sharaa untuk "melakukan pekerjaan yang hebat bagi rakyat Suriah." Presiden AS juga memintanya untuk mengakui Israel secara diplomatik.
Selain itu, Trump meminta al-Sharaa untuk memberi tahu semua "teroris asing" untuk meninggalkan Suriah dan membantu AS menghentikan kebangkitan kelompok ISIS.
Trump mendorong Suriah untuk ikut memikul tanggung jawab atas pusat-pusat penahanan yang menahan militan dari kelompok ISIS.
Sementara itu, al-Sharaa menyatakan harapan bahwa Suriah akan berfungsi sebagai penghubung penting dalam memfasilitasi perdagangan antara timur dan barat. Dia juga mengundang perusahaan-perusahaan Amerika untuk berinvestasi dalam minyak dan gas Suriah, tulis Leavitt.
Donald Trump sebelumnya berencana memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah menyusul konsultasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin kawasan.
Dalam sebuah forum investasi di Riyadh, Selasa, Trump mengatakan bahwa selain dengan Presiden Erdogan, dia turut meminta pendapat dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang "berkomunikasi dengannya dan meminta hal yang sama".
"Saya akan memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah demi memberi mereka peluang mewujudkan kejayaannya," kata Trump di hadapan forum.
Ia mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Suriah untuk kembali bersinar, sehingga semua sanksi harus dicabut."Maka itu, saya berkata, 'Semoga Suriah beruntung. Tunjukkanlah hal yang istimewa bagi kami sebagaimana yang telah terjadi di Arab Saudi," ucap Presiden AS.
Pernyataan Trump tersebut disampaikan sehari setelah ia mengakui tengah mempertimbangkan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah. Trump menjadi pemimpin Barat kesekian yang berniat mencabut sanksi ekonomi negaranya terhadap Damaskus yang berlaku sejak rezim Bashar Al-Assad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengatakan, Uni Eropa akan mencabut sanksi terhadap Suriah secara bertahap saat menerima Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa di Paris.(*)