Pasir Pengaraian. sorotkabar.com – Kunjungan Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Surta Wijaya, ke Provinsi Riau menjadi momen yang menyedot perhatian publik.
Saat menghadiri pelantikan DPC Apdesi se-Riau di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Sabtu (10/5/2025), Surta meluapkan keprihatinannya terhadap buruknya kondisi fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.
Kepada Surta menyatakan rasa kecewa setelah menyaksikan langsung kondisi sekolah dasar yang dilaluinya dalam perjalanan dari Pekanbaru menuju Rokan Hulu.
"Saya sangat sedih dan marah, masa dinding sekolah pakai seng? Ini pemerintah ke mana saja?" ungkapnya dengan nada kesal, Minggu (11/5/2025).
Surta menilai bahwa kondisi ini tak dapat diterima, terlebih terjadi di Riau yang dikenal sebagai daerah kaya akan sumber daya alam.
Ia menyebut ketimpangan ini sebagai bentuk ketidakhadiran negara, baik pusat maupun daerah, dalam mengurus pendidikan rakyat.
"Negeri kaya seperti Riau masih punya sekolah yang tak layak, ini bukti pemerintah pusat maupun daerah tidak beres dalam mengurus pendidikan," tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa sepulang dari Riau, dirinya akan segera menemui Menteri Pendidikan di Jakarta untuk melaporkan temuan lapangan tersebut. Selain itu, Surta juga menyoroti lemahnya kontribusi perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Riau.
"Jangan cuma cari duit di Riau, tapi buta terhadap kebutuhan dasar masyarakat, terutama pendidikan. Pemerintah daerah juga harus tegas!" serunya.
Dukungan terhadap pernyataan Surta juga datang dari tokoh masyarakat Riau, Intsiawati Ayus. Ia menilai ketimpangan fasilitas pendidikan merupakan kegagalan para pemimpin dalam menegakkan keadilan sosial.
"Tak ada keadilan terhadap hak-hak masyarakat di bumi Lancang Kuning ini, karena para pemimpin lebih mengutamakan pengusaha ketimbang rakyatnya sendiri," jelasnya.
Intsiawati pun mengingatkan agar pejabat publik tidak hanya mengurus kepentingan kelompoknya.
"Ingat, masyarakat Riau memberikan amanah kepada Anda. Jangan abaikan mereka," pungkasnya. (*)