Pekanbaru,sorotkabar.com – Setelah beberapa pekan bertahan di level tinggi, harga emas akhirnya mengalami penurunan tajam pada Senin (5/5/2025).
Penurunan ini cukup mengejutkan, mengingat tren sebelumnya menunjukkan kenaikan stabil dan bahkan sempat menembus rekor tertinggi.
Pantauan di sejumlah toko emas di kawasan Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, menunjukkan bahwa harga emas perhiasan kini turun menjadi Rp4.200.000 per emas. Sebelumnya, harga sempat menyentuh Rp4.500.000, sehingga penurunan ini dinilai cukup signifikan.
- Baca Juga Panen Meluas, Harga Beras Mulai Turun
Tak hanya emas perhiasan, logam mulia pun ikut mengalami penurunan harga. Logam mulia lokal yang sebelumnya hampir menyentuh Rp1.800.000 per gram, kini hanya dijual seharga Rp1.700.000 per gram. Sementara itu, logam mulia produksi Antam juga turun dari Rp2 juta menjadi Rp1.905.000 per gram.
“Saat ini memang sedang turun, jadi cocok untuk investasi,” ujar Awi, karyawan toko emas Nirwana di Jalan Tuanku Tambusai.
Ia mengungkapkan bahwa sejak pagi, sudah banyak warga yang datang untuk membeli emas, memanfaatkan momentum penurunan harga.
Fenomena ini tak hanya menarik perhatian investor, tapi juga masyarakat umum yang melihat peluang untuk berinvestasi jangka panjang.
Meski ada kekecewaan dari mereka yang membeli emas saat harga tertinggi beberapa waktu lalu, banyak yang optimis harga akan kembali naik dalam waktu dekat.
“Dulu saya sempat ragu mau beli karena harganya tinggi terus.
Begitu tahu hari ini turun, saya langsung ke sini,” ujar Rini (35), seorang warga Panam yang ditemui saat membeli cincin emas.
Sejumlah toko emas bahkan mulai kembali ramai dikunjungi calon pembeli.
Para pedagang memperkirakan bahwa minat beli akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan, terlebih menjelang musim pernikahan yang biasanya ikut mendongkrak permintaan emas.
Meski turun, harga emas saat ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kondisi ini memperkuat anggapan bahwa emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global. (*)