Inflasi Pekanbaru Capai 1,37 Persen, Cabai Merah dan Emas Jadi Pemicu Utama

Inflasi Pekanbaru Capai 1,37 Persen, Cabai Merah dan Emas Jadi Pemicu Utama
Rapat dipimpin Staf Ahli Walikota bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Mahyuddin, dihadiri Kepala BPS Pekanbaru Khairunnas, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Maisisco dan Plh Kepala Disperindag Harry Pratama.

Pekanbaru,sorotkabar.com – Kota Pekanbaru mencatat inflasi sebesar 1,37 persen pada April 2025.

Angka ini lebih rendah dibandingkan Indragiri Hilir yang mencapai 3,26 persen dan Kota Dumai sebesar 1,39 persen.

Sementara inflasi tahunan Pekanbaru tercatat sebesar 2,22 persen.

Data ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru dalam Rilis Bersama Data Statistik Bulanan Tahun 2025, yang digelar di ruang rapat lantai 5, komplek perkantoran terpadu Tenayan Raya, Jumat (2/5/2025).

Rapat tersebut dipimpin Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Mahyuddin. Hadir pula Kepala BPS Pekanbaru, Khairunnas, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Maisisco, dan Plh Kepala Disperindag, Harry Pratama.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang terbesar inflasi bulan ke bulan (month to month) dengan andil sebesar 0,69 persen.

Kondisi ini berbeda dengan Maret lalu, di mana tarif listrik justru menyumbang deflasi berkat kebijakan pemotongan tarif sebesar 50 persen oleh pemerintah.

Inflasi juga terdorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, khususnya komoditas emas perhiasan dengan andil 0,84 persen. Cabai merah menyumbang 0,72 persen, sementara nasi dan lauk memberikan andil 0,53 persen.

BPS mencatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,31 persen, naik dibanding April tahun sebelumnya yang hanya 1,03 persen.

Komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, jeruk, udang basah, kelapa, jengkol, dan petai menjadi kontributor utama.

Cabai merah tercatat menyumbang inflasi sebesar 0,33 persen, disusul bawang merah 0,07 persen.

Menanggapi hal ini, Mahyuddin mengajak seluruh pemangku kepentingan menekan lonjakan harga dengan meningkatkan produktivitas pertanian lokal dan memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya komoditas strategis.

"Kita harus bersama-sama mengendalikan inflasi dengan menekan harga komoditas yang masih bisa kita intervensi," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru, Maisisco, menjelaskan sejumlah langkah tengah dilakukan pemerintah kota untuk menjaga kestabilan harga, salah satunya dengan menggerakkan program pemanfaatan lahan tidur.

Maisisco menambahkan, kebutuhan pangan di Pekanbaru meningkat, terlebih dengan rencana operasional dapur umum untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam waktu dekat.

"Jangan sampai semua kebutuhan pangan MBG disuplai dari luar. Ini peluang bagi petani lokal dan ekonomi keluarga," ujarnya.

Kabid Perikanan Dinas Pertanian dan Peternakan, Ismail, menyebut pihaknya bersama kelompok tani tengah mengintensifkan penanaman cabai untuk memperkuat pasokan di tingkat lokal. (*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index