Pekanbaru,sorotkabar.comn– Utusan khusus Presiden, Raffi Ahmad, menyambangi Kota Pekanbaru, Minggu (4/5/2025), untuk mendengarkan langsung aspirasi para pelaku seni dan ekonomi kreatif di Riau.
Dalam kegiatan bertajuk Utusan Khusus Presiden Mendengar yang berlangsung di Peterseli, sejumlah tokoh hadir, di antaranya Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, dan Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Rizky Bagus Oka.
Dalam pertemuan itu, berbagai aspirasi disampaikan oleh para pelaku seni.
Ketua Komunitas Fotografi Pekanbaru, Sutawijaya, berharap karya seniman Riau dapat ditampilkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Alangkah baiknya jika kami dari komunitas fotografi atau pelaku ekonomi kreatif bisa memamerkan karya di KBRI.
Misalnya, tari Zapin Api yang merupakan pengembangan dari Zapin biasa. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri," katanya.
Sementara itu, Nanda, penggiat film dari Pekanbaru, menyoroti pentingnya sertifikasi bagi pekerja seni.
"Seniman juga butuh sertifikasi. Kalau tidak, mereka bisa terpaksa banting harga hanya karena tidak dianggap profesional, padahal sudah berpengalaman," jelasnya.
Maksi, pelaku usaha fotografi, mengajukan pertanyaan terkait perlindungan kekayaan intelektual.
"Apakah HAKI bisa dijadikan jaminan pinjaman ke bank?" tanyanya dalam diskusi tersebut.
Sementara itu, Fikri dan Adrian, pegiat komunitas film, menyoroti rendahnya perhatian terhadap pelaku film daerah.
"Saat saya kembali ke sini dan membangun komunitas, pertumbuhan film di Riau naik 23 persen. Padahal, Hollywood sudah kekurangan ide, sedangkan di Riau potensinya besar.
Apakah pemerintah membuka ruang agar ide-ide dari daerah seperti Riau bisa masuk ke industri film nasional yang selama ini terpusat di Jawa?" ungkap Fikri.
Menanggapi hal itu, Raffi Ahmad menyatakan bahwa kunjungannya kali ini bertujuan menyerap seluruh aspirasi.
"Intinya, hari ini saya datang untuk mendengar dan mencatat.
Saya akan sounding ke Kementerian Luar Negeri agar karya anak daerah bisa ditampilkan di KBRI.
Pemerintah sedang berupaya merevitalisasi bangunan BUMD dan BUMN agar bisa dimanfaatkan pelaku seni," urainya.
Ia juga menyampaikan wacana menjadikan Pekanbaru sebagai kota seni digital.
"Ada kajian menjadikan Pekanbaru sebagai City of Media Arts. Setelah ini, kami akan kembali lagi untuk mendukung realisasi program tersebut," tambahnya.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, mengungkapkan bahwa pemerintah kota sudah menyediakan ruang ekspresi seni.
"Kita punya Rumah Tuan Kadi di tepi Sungai Siak. Saat ini dimanfaatkan pelajar, namun terbuka juga untuk komunitas dan anak muda," terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pekanbaru, Rizky Bagus Oka, mengatakan pihaknya terus memperjuangkan dukungan terhadap pekerja seni.
"Kami tengah mengajukan kawasan Pelindo untuk dijadikan ruang kreatif.
Tapi belum disetujui karena BUMN mensyaratkan pemanfaatan sesuai dengan kebijakan mereka. Padahal bangunannya kosong," ujarnya.
Ia menambahkan, pihak DPRD akan mendorong hadirnya peraturan daerah yang melindungi pelaku seni dan industri kreatif secara konkret.
Wakil Wali Kota Pekanbaru juga menyampaikan rencana jangka panjang.
"Kami sedang menyusun program creative hub di setiap kecamatan. Ini bagian dari upaya mendorong ekosistem ekonomi kreatif di Pekanbaru," jelas Markarius.
Raffi Ahmad pun menutup diskusi dengan komitmen untuk membawa seluruh aspirasi ke Presiden dan mendukung penuh pembangunan ekosistem seni dan budaya di Riau.(*)