Saudi Terbitkan 150 Ribu Kartu Nusuk untuk Haji

Saudi Terbitkan 150 Ribu Kartu Nusuk untuk Haji
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah menunjukkan kartu Nusuk sebelum dibagikan ke jamaah calon haji Indonesia di Kantor Daker Makkah, Arab Saudi, Senin (10/6/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mekkah,sorotkabar.com — Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah mulai mendistribusikan kartu Nusuk untuk musim haji 1446 H/2025.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 150.000 kartu yang diterbitkan kementerian terkait yang memiliki kapasitas produksi harian 70.000, demikian laporan Saudi Press Agency pada Sabtu (26/4/2025).

Kartu Nusuk dicetak di dalam negeri dengan fasilitas canggih di bawah standar kualitas dan keamanan yang ketat.  Nusuk memiliki fitur keamanan anti-duplikasi untuk membantu petugas memverifikasi identitas jamaah dan status hukum mereka.

Dikutip dari laman Arab News, Sabtu (26/4/2025), setiap kartu Nusuk berisi informasi jamaah yang lengkap, seperti rincian akomodasi di Makkah, Madinah dan tempat-tempat suci, serta informasi kontak untuk penyedia layanan mereka.

Kartu-kartu tersebut bertujuan untuk merampingkan bimbingan jamaah dan mengurangi kasus-kasus jamaah yang tersesat, juga untuk memberikan akses ke layanan pengayaan, demikian laporan SPA.

Pencetakan kartu Nusuk akan terus berlanjut hingga semua izin dan visa haji dikeluarkan.

Jamaah internasional akan menerima kartu mereka pada saat kedatangan melalui perusahaan jasa masing-masing.

Jamaah haji domestik dapat mengambil kartu Nusuk mereka dari perusahaan jasa di titik-titik pengumpulan yang telah ditentukan sebelum musim haji.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi, melalui Direktorat Jenderal Keamanan Publik, menangkap orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penipuan dengan memposting iklan kampanye haji palsu dan menyesatkan di media sosial.

Iklan-iklan tersebut secara tidak benar menawarkan perumahan dan transportasi jamaah di tempat-tempat suci, haji atas nama orang lain, layanan hewan kurban, dan penjualan gelang haji.

Kementerian Haji mengatakan, para pelaku telah ditangkap. Proses hukum atas mereka telah dimulai oleh kantor kejaksaan.

Kementerian menjelaskan bahwa jamaah haji domestik harus mendapatkan izin haji melalui platform Nusuk milik Kementerian Haji dan Umroh.

Sementara itu, jamaah haji internasional harus menggunakan entitas resmi melalui platform digital terpadu Tasreeh.

Mengenai obligasi hewan kurban (hady, adahi, fidyah, sedekah), kementerian menegaskan bahwa Proyek Saudi untuk Pemanfaatan Hady dan Adahi (adahi.org, nomor terpadu 920020193) menjadi satu-satunya penyedia kurban dan dam yang resmi.

Kemendagri Arab Saudi mendesak warga negara dan penduduk untuk mematuhi semua peraturan dan melaporkan pelanggaran dengan menelepon 911 di Makkah, Riyadh dan Provinsi daerah Timur, dan  nomor 999 di tempat lain di Kerajaan Arab Saudi.

Kementerian Pariwisata telah mengamanatkan, mulai 29 April 2025 hingga akhir musim haji, semua agen perjalanan, fasilitas wisata, dan penyedia akomodasi di Makkah tidak boleh melakukan pemesanan atau check-in untuk pemegang visa masuk atau penduduk, kecuali mereka yang memiliki visa haji yang valid atau izin resmi untuk bekerja atau tinggal selama musim haji.

Langkah ini sejalan dengan peraturan Kemendagri yang mengharuskan semua pemegang visa lain untuk meninggalkan Makkah mulai 29 April 2025 untuk memastikan keselamatan jamaah.

Semua fasilitas wisata dan platform pemesanan online harus sepenuhnya mematuhi mandat ini untuk mendukung haji yang aman dan terorganisir, demikian dilaporkan SPA.

Kementerian Pariwisata juga menekankan bahwa penyedia layanan perhotelan dan platform online harus bekerja sama dengan pihak berwenang, dan memperingatkan bahwa ketidakpatuhan akan mengakibatkan hukuman hukum bagi perusahaan dan individu.

Sementara itu, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi mengumumkan kesiapannya untuk musim haji. Kementerian meluncurkan berbagai inisiatif dan layanan untuk meningkatkan pengalaman jamaah haji sesuai dengan arahan pimpinan.

Upaya-upaya utama termasuk menyederhanakan izin kerja sementara melalui portal Ajeer dan menerbitkan visa kerja haji untuk mendukung bisnis yang mempekerjakan pekerja musiman.

Kementerian juga akan meningkatkan kunjungan inspeksi untuk memastikan kepatuhan terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan dan peraturannya, SPA melaporkan.

Layanan sosial di tempat-tempat suci akan menawarkan konseling keluarga, dukungan sosial dan pusat-pusat keramahtamahan anak-anak yang diawasi dengan baik yang dikelola oleh personil yang berkualifikasi.

Selain itu, kementerian ini juga mempromosikan kerja sukarela seperti menyambut jamaah haji di penyeberangan perbatasan, membantu di tempat-tempat suci dan Masjidil Haram, membantu para lansia dan penyandang disabilitas, serta mendistribusikan makanan dan air.

Kementerian Urusan Agama Islam meluncurkan panduan haji digital baru yang tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, Urdu, Malayalam dan Turki.

Panduan ini akan didistribusikan melalui perpustakaan elektronik di miqat dan masjid, serta di penerbangan Saudia, untuk mendidik dan membimbing para jamaah tentang ritual dan peraturan haji.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index