Harga Kedelai Impor Naik, Perajin Tahu Kurangi Produksi

Harga Kedelai Impor Naik, Perajin Tahu Kurangi Produksi
Aktivitas produksi tahu di pabrik tahu Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu, 27 April 2025. (Beritasatu.com/Muh asyharuddin Arbab)

Polewali Mandar,sorotkabar.com – Melonjaknya harga kedelai impor mulai berdampak pada perajin tahu di Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kenaikan harga kedelai impor membuat mereka terpaksa mengurangi jumlah produksi, yang berdampak pada penurunan omzet hingga 30%.

Sebelumnya, harga kedelai impor per kilogram mencapai Rp 9.200. Namun, sejak kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, harga kedelai impor naik menjadi Rp 10.700 per kilogram.

Kenaikan harga ini membuat biaya produksi meningkat, sehingga pengrajin tahu harus menyesuaikan jumlah produksi mereka.

Eppi Andrian Prayoga, pemilik usaha tahu di Wonomulyo mengungkapkan, harga kedelai yang diimpor dari AS naik sejak awal April 2025.

"Kenaikan harga kedelai ini sudah cukup tinggi, dari Rp 9.200 menjadi Rp 10.700 per kilogram," ungkap Eppi, Minggu (27/4/2025).

Akibat kenaikan harga bahan baku, para perajin tahu terpaksa mengurangi jumlah produksi mereka.

Apabila sebelumnya mereka dapat memproduksi hingga 700 kilogram per hari, kini mereka hanya mampu menghasilkan 450 kilogram per hari.

Meski begitu, para perajin memilih untuk tidak menaikkan harga tahu agar tidak kehilangan pelanggan setia. Tahu yang sudah jadi dijual dengan harga Rp 21.000 per papan yang berisi 100 biji tahu.

Eppi menambahkan, meskipun produksi berkurang akibat harga kedelai impor naik, mereka tetap berusaha untuk menjaga kualitas dan ukuran tahu agar tidak mengurangi minat beli konsumen.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index