Pekanbaru,sorotkabar.com –Produksi beras dari lahan baku sawah di Provinsi Riau saat ini baru mampu mencukupi sekitar 22 persen dari total kebutuhan konsumsi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Taufiq Oesman Hamid, dalam High Level Meeting Swasembada Pangan Tingkat Provinsi Riau 2025 yang digelar di Gedung Daerah, Rabu (16/4/2025).
“Dari hasil produksi beras tahun 2024 yang bersumber dari 56.422 hektare lahan baku sawah, kita baru bisa memenuhi sekitar 22 persen dari total kebutuhan konsumsi masyarakat Riau,” ujar Taufiq.
Ia menyebut, ketergantungan terhadap pasokan beras dari luar daerah menjadi tantangan serius. Kondisi ini dinilai rentan memicu gejolak harga hingga inflasi di wilayah Riau.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita perlu segera mengambil langkah konkret untuk meningkatkan produksi, terutama melalui perluasan lahan tanam dan panen,” katanya.
Namun, Taufiq juga menyampaikan bahwa berbagai upaya kolaboratif telah menunjukkan hasil positif.
Ia mencatat, produksi padi di Riau mengalami kenaikan sebesar 7,81 persen. Bahkan, prediksi awal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau memperkirakan produksi padi tahun 2025 akan meningkat hingga 30,39 persen.
“Peningkatan ini tentu merupakan buah dari kerja bersama dalam memperluas area tanam.
Ini adalah hasil dari kerja kolektif semua pihak, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga para pemangku kepentingan yang telah aktif dalam mendukung program ketahanan pangan,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan apresiasi kepada para kepala daerah dan jajaran yang telah menginisiasi program ketahanan pangan melalui optimalisasi lahan produktif maupun lahan pekarangan.
“Ke depan, kita harus terus meningkatkan produksi padi dan jagung agar target swasembada pangan nasional dapat terwujud secara cepat dan berkelanjutan,” tegas Taufiq. (*)