Soal Potensi Parkir, Pemko Pekanbaru Masih Menunggu Kajian dari Balitbang dan Dishub

Soal Potensi Parkir, Pemko Pekanbaru Masih Menunggu Kajian dari Balitbang dan Dishub
Parkir di Pekanbaru

Pekanbaru,sorotkabar.com  - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menunggu kajian dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Dinas Perhubungan terkait potensi parkir di tepi jalan umum.

Pasca penurunan tarif parkir tepi jalan umum sejak 20 Februari lalu, Pemko Pekanbaru kembali melakukan penyesuaian dan kajian terkait potensi parkir. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi di setiap lokasi parkir.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, soal parkir ini tidak selalu berkaitan dengan tarif parkir.

Akan tetapi lebih kepada bagaimana parkir ini menjadi strategi untuk mengurai kemacetan.

"Misalnya ada dalam gang, buka usaha dan ramai. Karena ramai ada tukang parkir di situ, nah yang seperti itu tidak boleh. Nanti kalau ada tukang parkir malah sepi lagi," ujar Ami, sapaan akrabnya, Jumat (4/4/2025).

Nantinya kata Ami, ada juga kawasan-kawasan tertentu yang memang diterapkan parkir dan ada yang tidak.

"Seperti samping Mal Pekanbaru, Jalan Teuku Umar itu kan macetnya luar biasa. Jadi mungkin ada treatment-treatment tertentu," katanya.

Ia menyebut, saat ini Balitbang dan Dishub Pekanbaru tengah melakukan kajian terkait potensi parkir tersebut. Semua keputusan juga akan diambil berdasarkan data pertimbangan-pertimbangan lainnya.

"Bagaimana nanti parkir ini tidak melulu masalah tarif, tapi kami kira parkir ini juga strategi untuk mengurai kemacetan," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho meminta agar parkir di beberapa lokasi tertentu dikenakan tarif berbeda.

Penerapan tarif berbeda ini akan dilakukan di beberapa ruas jalan yang dinilai tingkat kemacetannya sangat tinggi.

Agung menegaskan, tujuan parkir sebenarnya tidak hanya untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga untuk mengatur arus lalu lintas di perkotaan.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index