Puluhan Ribu Warga Meriahkan Festival Perang Air Kepulauan Meranti 2025

Puluhan Ribu Warga Meriahkan Festival Perang Air Kepulauan Meranti 2025
Penampakan dari udara warga yang mengikuti Festival Perang Air di salah satu ruas jalan di Kota Selatpanjang Kepulauan Meranti. (foto: ist).

Selatpanjang,sorotkabar.com – Puluhan ribu warga tumpah ruah melingkari sejumlah ruas badan jalan di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Mereka saling siram atau tembak-tembakan dari atas kendaraan bersama peserta yang siaga di pinggir badan jalan.

Tradisi saling siram air yang berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB ini menciptakan suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan. Jalur Perang Air meliputi Jalan Diponegoro, Kartini, Imam Bonjol, A Yani dan Jalan Tebingtinggi.

Masyarakat menunggu di tepi jalan dengan ember dan drum berisi air untuk menyiram peserta yang melintas dengan kenderaan berupa becak motor maupun sepeda motor. Tidak hanya warga, peserta juga bersiap dengan pistol air, gayung, hingga ember untuk saling membalas siraman dengan penuh kegembiraan.

Festival Perang Air yang berlangsung selama enam hari ini tidak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara. Dengan meningkatnya kunjungan wisata, festival ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama di sektor perhotelan, kuliner, dan transportasi.

Festival Perang Air ini menjadi daya tarik utama wisata, tidak hanya bagi masyarakat Riau, tetapi juga bagi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Setiap tahunnya, pengunjung dari Tiongkok, Malaysia, Singapura, hingga Australia turut meramaikan festival yang berlangsung selama enam hari berturut-turut ini.

Keunikan tradisi ini berhasil mencetak sejarah dengan meraih Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2019 sebagai perang air dengan jumlah peserta terbanyak di Indonesia. Sebelumnya juga telah meraih Anugerah Pesona Indonesia 2018.

Salah seorang peserta Perang Air mengaku senang dengan aksi saling siram itu. Menurutnya festival ini hanya ada di kabupaten termuda di Riau, sehingga ia pun menyempatkan waktu untuk hadir dan ikut langsung menikmati keseruan Perang Air tersebut.

"Senang sekali, kita bebas menyiram tak ada yang marah karena sudah aturan mainnya begitu," ucap salah seorang peserta sambil mengayunkan gayung berisi air ke arah targetnya yang berada dalam becak.

Saat ini Kota Selatpanjang menjadi pusat perhatian dengan lonjakan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan. Peningkatan ini terlihat jelas di Pelabuhan Tanjung Harapan, yang menjadi pintu masuk utama ke kota tersebut.

Sebelumnya, pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang mencatat sebanyak 17.635 penumpang menggunakan layanan pelabuhan sejak H-7 pada 22 Januari hingga H-1 pada 28 Januari 2025.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama (KSOP) Selatpanjang, Derita Adi Prasetyo melalui Petugas Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhan KSOP Selatpanjang, Ade Kurniawan menyebutkan bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 6.444 penumpang berangkat meninggalkan Selatpanjang, sementara 11.191 penumpang yang tiba di kota sagu tersebut melalui 352 keberangkatan kapal masih bertahan di kabupaten termuda di Riau.

"Sejak beberapa hari yang lalu, jumlah kunjungan maupun keberangkatan dari pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang naik signifikan jelang perayaan Imlek ini," pungkasnya. (*)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index