Uang Palsu Diduga Buatan UIN Makassar Beredar Luas di Masyarakat

Uang Palsu Diduga Buatan UIN Makassar Beredar Luas di Masyarakat
Di media sosial kini ramai masyarakat yang membagikan foto uang palsu yang diduga buatan UIN Alauddin Makassar. (Facebook)

Jakarta, sorotkabar.com - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengembangkan kasus pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Apalagi uang palsu bernilai triliunan rupiah itu sudah beredar luas di masyarakat. 

Di media sosial, kini ramai masyarakat yang membagikan foto uang palsu yang diduga buatan UIN Alauddin Makassar. 

"Hati-hati teman-teman. Hari ini anak saya dapat uang palsu saat menjual di Pasar Makale," kata pengguna Facebook Yulianti Tolanda sambil membagikan video yang memperlihatkan uang palsu. 

"Hati-hati uang palsu sudah beredar di Toraja. Kejadian tadi pagi, Minggu, 22 Desember 2024 di Gereja Toraja Jemaat Moria Tondon uang palsu masuk dalam pundi persembahan," tulis akun Facebook Gerson Tandisinding yang juga memperlihatkan video uang palsu. 

Polres Gowa saat ini sudah menetapkan 17 tersangka di kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin, Makassar. Polres Gowa juga terus melakukan pengejaran terhadap ketiga orang DPO yang menjadi pemodal. Satu di antaranya berinisial ASS merupakan seorang politisi yang sempat ingin maju di pemilihan calon gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024 dan sempat mencalonkan diri sebagai wali kota Makassar pada 2013.

Ada pun inisial masing-masing tersangka, yaitu MN, AI, KA, IR, CBP,  MS, SU, AA, SAR, AK , IL, SR, MS, SW, SM, MM dan RM. Mereka ditangkap di sejumlah lokasi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Aparat kepolisian juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam pengungkapan kasus pabrik uang palsu di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Barang bukti yang disita mencakup satu unit mesin cetak besar tipe GM-247IIMP-25 offset printing machine, 738 lembar kertas bergambar pecahan Rp 100.000 emisi 2016 yang belum dipotong, dan 397 lembar serupa yang juga belum terpotong.

Selain itu, ditemukan delapan lembar uang pecahan Rp 100.000 emisi 2016 senilai total Rp 800.000 yang telah dipotong, 199 lembar kertas gagal produksi karena rusak, serta 460 lembar kertas kosong. Sebanyak 957 lembar kertas bergambar pecahan Rp 100.000 dan 6.139 lembar kertas sejenis juga termasuk dalam kategori gagal produksi. Ada pula 19 lembar uang palsu pecahan Rp 100.000 emisi 2016 senilai Rp 1,9 juta.

Total barang bukti yang dirilis Polres Gowa, yakni 4.554 lembar uang pecahan Rp 100.000 emisi 2016, enam lembar uang pecahan Rp 100.000 emisi 1999, 234 lembar kertas bergambar pecahan Rp 100.000 emisi 2016 yang belum dipotong, mata uang Korea senilai 5.000 Won (satu lembar). Mata uang Vietnam senilai 500 Dong (111 lembar), dua lembar uang rupiah pecahan Rp 1.000 emisi 1964, 234 lembar uang pecahan Rp 100.000 emisi 2016.

Dalam kasus pabrik uang palsu di UIN Makassar ini, polisi juga menyita satu lembar kertas foto copy certificate of time Deposit (BI) senilai Rp 45 triliun. Satu lembar kertas surat berharga negara (SBN) senilai Rp 700 triliun.(*) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index